"Rendahnya serapan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi ini bisa karena nelayan tidak melaut, atau karena pembelian premium tidak melalui rekomendasi," kata Kasi Pengembangan Penangkapan Sarana dan Prasarana Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Bantul Istriyani, Sabtu (22/3/2014).
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Menurut dia, dari total kebutuhan premium untuk seluruh nelayan Bantul yang diasumsikan sebanyak 425.600 liter pada 2013, hingga akhir tahun hanya terserap sebanyak 64.800 liter, atau sekitar 15%.
"Peluang agar nelayan membeli premium di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) sudah kami berikan melalui surat rekomendasi yang dikeluarkan dinas, namun belum dimanfaatkan nelayan secara optimal," katanya. (JIBI/Harian Jogja/Antara)