Harianjogja.com, SLEMAN - Koordinator Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Taman Nasional Gunung Merapi Asep Nia Kurnia mengatakan masyarakat jangan memburu dan membunuh macan Merapi.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
"Tidak perlu berpikir macan harus ditangkap dan dibunuh, karena jenis macan dapat dikatakan untuk manusia aman. Yang harus dipikir hewan ternaknya agar jangan dimangsa," katanya, Kamis (22/8/2013).
Menurut dia, macan tutul sangat sensitif dengan manusia, akan menghindar bila bertemu dengan manusia.
"Jangankan gerak manusia, mencium bau manusia sudah menghindar," katanya.
Ia mengatakan, tidak ada referensi di dunia, macan tutul menyerang manusia.
"Kalau melihat macan hidup secara alami tidak mungkin menyerang manusia. Maka akan lebih aman justru keluar rumah karena sensor macan akan menangkap keberadaan manusia dan akan pergi," katanya.
Asep mengatakan, untuk antisipasi agar macan tidak menyerang ternak warga adalah poisisi kandang jangan jauh dari rumah.
"Kalu kandang ternak jauh dari pemukiman, ini kan seolah-olah diumpankan. Kandang sebisa mungkin dekat dengan aktivitas warga, dibangun lebih kokoh dan pakai lampu 5 watt sudah cukup. Ini akan membuat ternak lebih aman," katanya.