Harianjogja.com, SLEMAN - Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman akan mengupayakan kandang komunal (kandang kelompok) untuk ternak warga lereng Merapi.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Kepala Dinas, Widi Sutikno mengatakan kasus matinya ternak warga Cangkringan yang diduga dimangsa macan hutan Gunung Merapi ini harus disikapi dengan bijaksana.
"Bagaimanapun ini merupakan fenomena alam, dimana masyarakat hidup di sekitar kawasan hutan yang terdapat binatang buas, meskipun belum jelas apakah yang menyerang itu macan atau anjing liar," katanya, Jumat (23/8/2013).
Menurut dia, pihaknya akan mengupayakan untuk pembuatan kandang komunal untuk ternak warga di lereng Gunung Merapi.
"Dengan kandang komunal atau kelompok diharapkan keamanan kandang akan lebih terjamin. Selain itu pengawasan juga akan lebih mudah," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya bisa memklumi jika saat ini kondisi kandang milik warga masih seadanya karena mereka baru saja bangkit pascabencana erupsi Merapi.
"Mereka mungkin membangun kandang seadanya dulu, karena masih dalam pemulihan ekonomi. Namun yang terpenting adalah bagaimana warga bisa meningkatkan kewaspadaan," katanya.
Pihak Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) menduga kalau hewan buas yang menyerang adalah macan tutul dari Merapi.
Kepala Seksi Konservasi, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DIY, Titik Sudaryanti menyarankan agar warga lereng Merapi membuat kandang ternak kambing dengan bentuk panggung.
"Tim sudah menyarankannya, ini untuk sedikit mengurasi serangan macan," katanya.