Esposin, SEMARANG -- Warga Bulusan, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, digegerkan dengan penemuan orang meninggal dunia di dalam kamar indekos, Selasa (7/6/2022) tengah malam. Orang yang ditemukan meninggal di kamar indekos itu merupakan alumnus sebuah perguruan tinggi negeri (PTN) di Kota Semarang.
Korban diduga meninggal dunia akibat serangan jantung. Korban diketahui berinisial GD, 23, warga Kota Tangerang. Sebelum meninggal, korban diketahui tengah bersama seorang perempuan berinisial MJS, 23, warga Kota Bandung, di kamar indekos tersebut.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Kapolsek Tembalang, Kompol Arsadi, membenarkan adanya penemuan orang meninggal dunia di kamar indekos di Tembalang pada Rabu tengah malam. Ia juga membenarkan sebelum meninggal, korban sempat bersama seorang wanita.
"Iya benar, ada [penemuan orang meninggal dunia di kamar indekos]. Yang perempuan itu juga sering ke situ," ujar Kapolres Tembalang, Rabu (8/6/2022).
Arsadi mengungkapkan berdasarkan pengakuan para saksi, sebelum meninggal, korban tengah berada di kamar bersama teman perempuannya. Namun sekitar pukul 23.00 WIB, korban tiba-tiba kejang-kejang di atas kasur.
Baca juga: Penemuan Mayat Semarang: Ditemukan! Mayat Pria di Depan GOR Unnes
Melihat hal itu, teman perempuan korban langsung memberitahukan ke penjaga indekos, Hasanul Mufid, warga Semarang Barang. Mereka pun bergegas ke kamar korban untuk memberikan pertolongan.
Namun sesampainya di kamar, nyawa korban sudah tidak tertolong. Arsadi menduga korban meninggal dunia akibat serangan jantung. Dugaan itu didasarkan hasil pemeriksaan tubuh korban yang tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
“Dugaannya serangan jantung. Hasil olah TKP dan otopsi luar tidak ditemukan tanda tanda penganiayaan atau kekerasan,” jelasnya.
Baca juga: Serangan Jantung, Warga Karanganyar Meninggal di Pertapaan Pringgodani
Dari hasil olah tempat kejadian, polisi juga menemukan adanya alat kontrasepsi atau kondom yang bekas dipakai. Meski demikian, polisi belum berani menyimpulkan penyebab korban mengalami serangan jantung hingga menyebabkan kematian.