Esposin, BANTUL -- Serangan chikungunya di Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta terus meluas. Setelah 19 warga Dukuh Brajan, Kalurahan Wonokromo, terserang chikungunya, kini ada dua kasus baru di dukuh Gunungan, Kalurahan Pleret.
"Berdasarkan rapid test chikungunya sampling ada dua yang reaktif. Artinya saat ini ada dua dukuh di dua kalurahan berbeda yang terkena chikungunya," kata Kepala Puskesmas Pleret, Erni Rochmawati, Jumat (16/4/2021).
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Lebih lanjut Erni mengungkapkan saat ini data 21 orang terinfeksi chikungunya tersebut telah dilaporkan ke Dinkes Bantul. Meski dinyatakan terinfeksi, pasien tersebut sampai saat ini belum ada yang dirawat di rumah sakit ataupun puskesmas terdekat.
"Mereka menjalani rawat jalan," kata Erni.
Baca Juga: Warga Wonokromo Diduga Terserang Chikungunya, Ini Penyebabnya
Menurut Erni, saat ini pemerintah di dua kalurahan dibantu puskesmas setempat telah memaksimalkan pemberantasan sarang nyamuk guna mengatasi penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti itu.Selain itu, Dinkes Bantul dijadwalkan melakukan fogging di dua padukuhan itu pada Sabtu (17/4/2021).
"Rencana fogging baru dilakukan besok oleh Dinkes," tandasnya.
Lurah Wonokromo, Machrus Hanafi, membenarkan terkait adanya dugaan chikungunya di wilayahnya. Hanya dia belum tahu berapa banyak warga terinfeksi penyakit ini.
"Belum tahu total sudah berapa. Kami sendiri telah bergerak dan memaksimalkan pemberantasan sarang nyamuk," katanya.
Baca Juga: Chikungunya Merebak di Karanganyar, Cepat Menular Meski Tidak Ada Kasus Kematian
Sudah Tertangani
Menurut Machrus, warga yang diduga terinfeksi chikungunya saat ini menjalani perawatan di rumah. Mereka tidak menjalani perawatan di rumah sakit ataupun puskesmas terdekat."Beberapa di antaranya malah sudah sembuh," terangnya.
Sementara Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Bantul, Sri Wahyu Joko Santosa, mengatakan kasus chikungunya yang terjadi di dua dukuh di Pleret sudah ditangani oleh puskesmas setempat.
"Selain itu juga ada klinik dokter swasta yang ikut menangani. Nantinya akan ada fogging. Yang jelas tidak ada yang rawat inap," kata pria yang akrab dipanggil Oki ini.