by Abdul Hamied Razak Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Kamis, 11 Januari 2018 - 16:20 WIB
Harianregional.com, SLEMAN- Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dispar Sleman Shavitri Nurmala Dewi menjelaskan, Pemkab Sleman akan mengatur dua paket wisata Lavatour yakni vulcano dan offroad untuk jeep yang beroperasi di lereng Gunung Merapi.
Baca juga : Insiden Laka Jeep Wisata Lavatour Merapi, Sopir Ditetapkan Tersangka
"Jalurnya berbeda. Jalur vulcano paket biasa di mana jeep tidak melakukan aktivitas off road sementara yang offroad tidak menggunakan jalur umum. Misalnya melewati sungai-sungai," paparnya, Rabu (10/1/2018).
"Jalurnya berbeda. Jalur vulcano paket biasa di mana jeep tidak melakukan aktivitas off road sementara yang offroad tidak menggunakan jalur umum. Misalnya melewati sungai-sungai," paparnya, Rabu (10/1/2018).
Dengan begitu, komunitas bisa selektif memilih driver. Selain wajib memiliki SIM, usia juga minimal 20 tahun. Alasannya, kemampuan mengendarai jeep ini tidak mudah dan harus benar-benar berpengalaman.
"Tidak dibolehkan merekrut di bawah 20 tahun. Jeep apalagi tua, butuh orang yang berpengalaman. Ditambah jalur yang dilewati medan," katanya.
"Kalau saya dapat laporan dari wisatawan atau masyarakat, ada driver yang ugal-ugalan di jalan maka untuk sementara akan saya scorsing selama satu bulan. Tidak boleh beroperasi," tegasnya.
Dia berharap, insiden kecelakaan kemarin dapat menjadi media interpeksi baik untuk ketua masing-masing komunitas dan para driver Lavatour Merapi.
"Saya berharap ini terakhir kali statemen saya soal keamanan dan keselamatan. Sudah seringkali kami tegaskan masalah ini," ujarnya.
Sebelumnya, Selasa (9/1/2018) malam Bupati Sleman Sri Purnomo berama Kapolres Sleman AKBP M. Arifin Lukmanul Hakim melakukan pertemuan dengan 29 Komunitas Jeep Lavatour Merapi di Wisma Eden II Kaliurang.
Sekitar 500 orang anggota komunitas hadir dalam pertemuan itu. Bertambahnya pengunjung wisata lavatour, kata Sri, harusnya diimbangi dengan kenyamanan dan keamanan pengunjung.
"Tanpa jaminan kenyamanan dan keamanan pengunjung dikawatirkan wisatawan akan berkurang," kata Sri mengingatkan.
Sebetulnya, yang diinginkan wisatawan adalah untuk menikmati indahnya Merapi dan bekas lahar erupsi Merapi bukan semata mata naiknya jeep wisata hingga dalam mengopersikan kendaraan harus secara wajar.
"Jangan mengoperasikan kendaraan secara ugal-ugalan misalnya ngebut. Jangan sampai berjalan seperti layaknya offroad, karena jalur tersebut bukan jalur offroad," pinta Sri.