Seorang satpam di Sleman menggagalkan pembobolan bank
Harianjogja.com, SLEMAN - Seorang satpam salahsatu bank di unit Moyudan Sleman berhasil mengagalkan pembobolan yang terjadi pada Senin (16/3/2015) malam.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Satu pelaku berhasil ditangkap setelah sekuriti mengetahui kedua tangan tersangka yang berpegangan atap bangunan bank.
Seorang pelaku yang berhasil ditangkap yaitu Sardiyatno, 24, Balong VI, Desa Banjarsari , Samigaluh, Kulonprogo. Setelah diperiksa kemudian ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolsek Moyudan.
Peristiwa pembobolan kali pertama diketahui oleh satpam bernama Muhtarom yang tengah piket jaga malam di bank tersebut. Ketika tengah bersantai sekitar pukul 23.30 WIB ia mendengar adanya suara gaduh pada genteng bangunan bank pada bagian belakang.
Awalnya ia mengira suara itu ulah kucing yang berlarian di atas genteng. Tetapi karena suara genteng beraturan ia pun mulai curiga. Saat itu Muhtarom kemudian mengecek sumber suara.
Ketika mencoba melihat dari salahsatu eternit langit-langit ruangan bagian belakang, Muhtarom terbelalak matanya karena melihat dua yang tak lain adalah tangan tersangka yang akan membuka eternit.
Mengetahui adanya aksi pembobolan yang sedang berlangsung di tempat ia bekerja, Muhtarom lalu meminta bantuan warga sekaligus Polsek Moyudan.
Saat itulah Muhtarom tetap berada di bawah dengan bersembunyi untuk menunggu tersangka yang sedang berusaha turun dari langit-langit ruangan.
Ketika tersangka sudah berhasil turun berada di dalam salah satu ruangan bank tersebut, Muhtarom bersama polisi yang sudah lama menunggu di bawah lalu menyergapnya.
Saat ditangkap tersangka gemetaran karena tidak memperkirakan aksinya bakal gagal. Petugas lalu memborgol tersangka dan membawanya ke Mapolsek Moyudan.
Kapolsek Moyudan AKP Sukamto saat dimintai konfirmasi melalui ponselnya menyatakan dalam aksinya tersangka ditemani seorang pelaku lain yang kini masih buron. Ia masuk melalui pagar terluar bangunan bank dengan cara tersangka meminta gendong rekannya.
"Jadi tersangka memanjat dengan bantuan pundak teman satunya. Lalu meraih pohon mangga di belakang bangunan lalu naik ke atas genteng," ungkapnya, Selasa (17/3/2015).
Ketika diperiksa, lanjutnya, tersangka mengaku telah melakukan survei terlebih dahulu dua hari sebelumnya. Tersangka membuat perencanaan cara masuk ke dalam bank. Setelah melihat pagar bagian belakang terlihat tak terlalu tinggi akhirnya melewati belakang bangunan.
"Barang bukti kita amankan ada dua genteng dan satu ponsel Nokia," ujarnya.