Sentra penjualan kerajinan di Purbalingga kini bertambah. Pemkab Purbalingga meresmikan sentra penjualan kerajinan batu klawing di kompleks objek wisata Pancuran Ciblon, Bobotsari
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Kanalsemarang.com, PURBALINGGA- Bupati Purbalingga Sukento Rido Mahaendrianto mengharapkan keberadaan Pasar Batu Klawing di kompleks objek wisata Pancuran Ciblon, Bobotsari, menjadi embrio bagi terwujudnya sentra penjualan kerajinan batu Klawing di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
"Ini ide yang bagus, tetapi saya rasa ini hanya sebagai embrio terwujudnya sentra penjualan yang lebih besar. Nanti kami siapkan lokasi yang lebih luas, ber-AC, parkirnya nyaman, dan berisi kerajinan batu Klawing yang berkualitas super," kata Bupati seusai meresmikan Pasar Batu Klawing di Bobotsari, Purbalingga, Kamis (1/1/2015).
Bupati mengaku saat pengukuhan Paguyuban Batu Klawing Purbalingga pada bulan November 2014 sempat menyampaikan keinginannya agar Purbalingga menjadi sentra kerajinan batu Klawing seperti yang ada di Martapura, Kalimantan Selatan.
Dengan adanya Pasar Batu Klawing, dia mengharapkan tempat itu bisa menjadi pusat penjualan kerajinan batu Klawing bagi para perajin di wilayah utara Purbalingga.
Menurut dia, ke depan akan ada tiga embrio penjualan batu Klawing kualitas super yang akan berkembang, yakni di klaster-klaster penjualan seperti Pancuran Ciblon dan dua tempat khusus lainnya.
"Di tempat ini tidak akan ada batu Klawing yang harganya murah. Mudah-mudahan saya bisa terus mengawal dan mewujudkan ini," katanya seperti dikutip Antara.
Pemilik Pancuran Ciblon H. Barosad mengatakan bahwa pihaknya menyediakan tempat penjualan kerajinan batu Klawing yang berada di bagian depan objek wisata itu secara gratis.
Menurut dia, Pasar Batu Klawing tersebut dimanfaatkan oleh 21 perajin batu Klawing dari Bobotsari, Kabupaten Purbalingga, dan Sokaraja, Kabupaten Banyumas.
"Silakan tempatnya digunakan selama diinginkan. Nanti jika sudah benar-benar menjadi pasar batu Klawing, hasilnya sebagian dikumpulkan untuk operasional komunitas, terutama saat mengikuti pameran di luar daerah," kata pengusaha asli Bobotsari yang sukses di Jakarta itu.