by Imam Yuda Saputra - Espos.id Jateng - Senin, 22 November 2021 - 19:09 WIB
Esposin, KARANGANYAR – Kontingen Kabupaten Wonosobo meraih predikat juara umum dalam Festival Tunas Bahasa Ibu yang diselenggarakan Balai Bahasa Jawa Tengah (Jateng) di Hotel Lorin, Karanganyar, Jumat-Senin (19-22/11/2021).
Kontingen Wonosobo dinobatkan sebagai juara umum setelah mengumpulkan gelar terbanyak dalam ajang yang diselenggarakan dalam 14 kategori itu.
Kepala Balai Bahasa Jateng, Dr. Ganjar Harimansyah, mengatakan Festival Tunas Bahas Ibu itu akan digelar tahun depan. Ia pun berharap para guru dan dinas di daerah dapat mempersiapkan siswa lebih awal untuk mengikuti ajang ini.
Baca juga: Balai Bahasa Jateng Gelar Festival Tunas Bahasa Ibu 2021
Baca juga: Balai Bahasa Jateng Gelar Festival Tunas Bahasa Ibu 2021
Selain itu, Ganjar juga meminta agar guru yang dikirim dalam pelatihan guru master dapat berganti. Dengan demikian, disemninasi dapat merata diterima semua guru Bahasa Jawa.
“Semua peserta yang datang pada Festival Tunas Bahasa Ibu merupakan pemenang, karena tidak semua anak dapat mengikuti kegiatan tersebut. Anak-anak yang ikut berlomba dalam festival tersebut merupakan pilihan dari daerahnya masing-masing,” kata Ganjar dalam keterangan resminya.
"Tidak hanya guru, semua siswa bersemangat mengikuti kegiatan ini,” tutur Ery.
Baca juga: Balai Bahasa Provinsi Jateng Ajak Santri di Rembang Kreatif Menulis Cerpen
Salah satu perwakilan guru pendamping SMP, Indro Ismanu, mengatakan bahwa kegiatan yang diselenggarakan Balai Bahasa Jateng bagi guru bahasa Jawa seperti memberi minum pada orang yang kehausan. Selama ini bahasa Jawa seperti disisihkan, tetapi dengan adanya kegiatan itu guru-guru menjadi bergairah. Semua bersemangat melaksanakannya demi kelestarian bahasa Jawa.
“Para guru berharap Festival Tunas Bahasa Ibu dapat diselenggarakan setiap tahun. Kami merasakan sendiri bagaimana greget para guru, siswa, dan pegiat bahasa Jawa,” tutur Indro.
Perwakilan guru pendamping SD, Gunarti, mengatakan bahwa para siswa sekolah dasar juga bersemangat mengikuti acara tersebut. Seleksi tetap dilaksanakan meskipun dalam keterbatasan biaya dan waktu.
“Kegiatan ini menjadi pengalaman berharga bagi para siswa. Selain itu, juga banyak anak yang baru pertama mengikuti kegiatan semacam ini,” ujar Gunarti.