Sekolah Sleman masih alami kekurangan tenaga pendidik.
Harianjogja.com, SLEMAN-Kepala BKD Sleman Iswoyo mengakui, kebutuhan tenaga pengajar saat ini cukup mendesak. Dia mencontohkan, untuk guru kelas saja Sleman membutuhkan 400 hingga 500 guru. Hal itu terjadi karena guru kelas tidak boleh merangkap. Berbeda dengan guru bidang studi yang bisa diganti dengan tenaga lain.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
“Kondisi ini semakin mengkhawatirkan karena setiap tahun banyak guru yang pensiun,” katanya, Senin (11/1/2016).
Pada Januari sampai Juni 2016 saja, jelas Iswoyo, terdapat 229 PNS Pemkab Sleman menerima SK pensiun. PNS terbanyak yang pensiun berasal dari Disdikpora mencapai 177 orang. Sisanya berasal dari sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
“Solusi sementara adalah menggunakan tenaga guru honorer. Kebijakannya diserahkan kepada masing-masing kepala sekolah. Kami telah mengajukan usulan formasi ke pemerintah pusat,” kata pria yang berstatus sebagai Penjabat Sekda Sleman itu.