by Akhirul Anwar Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Jumat, 5 Oktober 2012 - 14:51 WIB
JOGJA—Sekitar 30 orang yang tergabung dalam Sekretariat Bersama (Sekber) Keistimewaan DIY menggelar aksi menolak pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY berlangsung di Gedung Agung.
Mereka menginginkan pelantikan tetap berlangsung di Siti Hinggil Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Peserta aksi menggunakan kain hitam dibalutkan mata sebagai simbol pemerintah pusat telah sengaja menutup rakyat Jogja yang berkeinginan menyaksikan pelantikan.
"Kita mengggunakan ikat kepala hitam sebagai simbol pemerintah pusat telah secara sengaja menutup rakyat regional yang berkeinginan menyaksikan pelantikan,l ujar koordinator Sekber Keistimewaan DIY Widihasto Wasana Putro, Jumat (5/10/2012) di depan Gedung Agung Jogja.
Pemerintah SBY membatasi rakyat untuk merayakan pemenangan keistimewaan. Sehingga menolak pelantikan di gedung agung karena kalau berlangsung di siti hinggil rakyat bisa menyaksikan. "Ini arogansi SBY menyuarakan kekuasaan. Gedung Agung simbol kolonialisme sedangkan kraton rumah NKRI," jelasnya.