regional
Langganan

Security Officer Arema Bantah Ada Instruksi Penutupan Pintu Stadion Kanjuruhan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Newswire  - Espos.id Regional  -  Senin, 17 Oktober 2022 - 18:38 WIB

ESPOS.ID - Penasihat Hukum Security Officer Arema FC Suko Sutrisno, yakni Agus Salim Ghozali ditemui di Mapolda Jatim, Surabaya, Senin (17/10/2022). ANTARA/HO-WI

Solpos.com, SURABAYA -- Suko Sutrisno, tersangka kasus tragedi Kanjuruhan mengklaim tidak pernah memerintahkan untuk menutup pintu Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur seusai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022.

Hal itu disampaikan kuasa hukum Security Officer Arema FC Suko Sutrisno, Agus Salim Ghozali, saat mendampingi Suko saat diperiksa sebagai saksi A de charge atau meringankan terhadap Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris, di Mapolda Jatim, Surabaya, Senin (17/10/2022). Agus menegaskan kliennya tidak pernah memberikan instruksi apapun untuk menutup pintu Stadion Kanjuruhan.

Advertisement

“Tidak pernah menutup, pintu terbuka semua, karena Kanjuruhan memang ada pintu rusak, dan itu bukan kapasitas dari security,” kata dia.

Agus menyampaikan kewenangan dari security officer atau steward itu membuka dan menjaga pintu stadion. Dia memastikan pengamanan tersebut tidak hanya kewenangan dari security officer. Tetapi juga menjadi kewenangan sejumlah petugas keamanan gabungan.

Baca Juga: Hujan Semalaman, Ratusan Rumah di Banyuwangi Kebanjiran

Advertisement

"Bukan kewenangan security officer dan steward, nggak pernah membuka menutup pintu, yang jaga itu polisi, TNI, sampai Satpol PP, bukan kami saja," ujarnya.

Apa yang dilakukan kliennya, kata dia, sudah sesuai SOP pertandingan sepak bola di Indonesia. Menurutnya, baik sebelum hingga sesudah pertandingan sekali pun.

Sementara itu, dalam pemeriksaan dengan agenda meringankan terhadap Abdul Haris, penyidik mencecar Suko dengan tiga pertanyaan insiden di Kanjuruhan, Malang.

Advertisement

Baca Juga: Mulai 19 Oktober, Lion Air Buka Rute Surabaya-Kuala Lumpur Setiap Hari

"Intinya, masalah kejadian di Kanjuruhan. Yang disinggung soal sebelum pertandingan dan di-briefing, secara logika sebelum pertandingan pasti briefing, posisi di mana ketika itu. Setelah kejadian Arema, turun Pak Suko di lapangan," ujarnya.

Saat ada pendukung Arema masuk, Suko masih ada di lokasi. Lalu, ia mengamankan pendukung dan pemain masuk.

"Setelah semua pemainnya, lalu pak Suko balik, lah kok sudah banyak asap?," tuturnya.

Advertisement
Abdul Jalil - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif