Esposin, SEMARANG – Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu (Bapilu) Bambang Wuryanto tak memedulikan anggapan orang soal baliho Puan Maharani. Ia menegaskan aksi pemasangan baliho Puan secara massal oleh anggota DPR dar PDIP itu spontanitas.
“Mau dibilang nyapres mangga, mau sebagai bentuk kegembiraan sebagai Ketua DPR RI perempuan pertama ya mangga. Soal capres dan cawapres klir kewenangan Ketua Umum. Dibilang [persiapan] 2024, persepsi orang siapa yang melarang? Pikiran dan perasaan tidak bisa dipenjara,” ujar pria yang akrab disapa Bambang Pacul itu di Kantor DPD PDIP Jateng, Kota Semarang, Kamis (5/8/2021) malam.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Seperti diketahui, baliho Ketua DPR Puan Maharani banyak bertebaran di berbagai wilayah di Indonesia, terutama di kawasan Soloraya dan Semarang. Pemasangan baliho itu menuai beragam reaksi dan opini.
Banyak yang menganggap tujuan pemasangan baliho tak lain untuk mendongkrak popularitas Puan Maharani menjelang Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.Bambang Pacul berdalih sebenarnya pemasangan baliho Puan itu merupakan inisiatif dari anggota Fraksi PDIP di DPR. “Ini keputusan fraksi. Ngobrolnya [rapat] di lantai ketujuh Gedung DPR [Senayan]. Semula dari spontanitas anggota, kemudian dikoordinasikan dengan pimpinan fraksi. Supaya efektif, pemasangannya serentak [di seluruh daerah],” ujar Bambang Pacul.
Ia kembali menegaskan PDIP belum menentukan tokoh yang akan diusung pada Pilpres 2024. Capres yang akan diusung PDIP sepenuhnya menjadi kewenangan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, ibunda Puan Maharani.
Bambang mengatakan pemasangan baliho Puan itu dilakukan pada Juli yang dicanangkan PDIP sebagai Bulan Bung Karno. Sementara pemilihan Puan dikarenakan perempuan tersebut merupakan cucu Presiden pertama RI, Ir Sukarno atau Bung Karno.“Juni saat Bulan Bung Karno, kan kita punya cucu Presiden yang jadi Ketua DPR. Kok enggak angkat itu [Puan] saja,” jelas Ketua DPD PDIP Jateng itu.
Puan Ketawa
Selain itu, pemasangan baliho juga merupakan bentuk ekspresi kegembiraan PDIP karena Puan yang merupakan kader partai menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR. Pemasangan baliho itu pun, lanjut Bambang Pacul sudah seizin dari Puan Maharani.“Saat diberi usulan itu, Mbak Puan malah ketawa-ketawa,” terang Bambang Pacul.
Baliho Puan, lanjut Bambang akan dipasang selama dua bulan, mulai 15 Juli hingga 15 September. Namun jika ada yang memasang lebih lama, ia pun tidak akan mempermasalahkan.