Esposin, SEMARANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jawa Tengah (Jateng), mulai melakukan pembongkaran Jembatan Nogososro di kawasan Perumahan Tlogosari. Pembongkaran jembatan itu dilakukan Pemkot Semarang sebagai salah satu upaya menangani banjir yang kerap melanda wilayah tersebut.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Suwarto, mengatakan konstruksi jembatan tersebut rendah sehingga kerap membuat sampah tersangkut dan menghambat laju air. "Karena jembatan terlalu rendah, jadinya kalau ada sampah yang hanyut aliran sungai nyangkol [tersangkut]," ujarnya.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Oleh karena itu, Jembatan Nogososro di Tlogosari Semarang itu pun mulai dibongkar Rabu (3/1/2024) untuk membuka aliran air. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk pengalihan arus lalu lintas selama rekonstruksi jembatan.
Selama ini, Jembatan Nogososro menjadi akses alternatif bagi masyarakat di wilayah Semarang Timur, Genuk, dan Pedurungan menuju ke pusat kota melewati Perumahan Tlogosari Semarang.
"Hari ini kami berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan sedang melakukan rekayasa lalu lintas agar warga yang biasa melalui jembatan tersebut dialihkan ke jalur lain," katanya.
Selanjutnya, kata dia, pihaknya akan segera membuka proses lelang untuk pembangunan konstruksi Jembatan Nogososro agar segera bisa dipergunakan oleh masyarakat. "Untuk renovasi kami segera melakukan proses lelang, dan secepatnya melakukan proses konstruksi," kata Suwarto.
Selain konstruksi jembatan, kata dia, sebenarnya ada permasalahan lain yang penting untuk penanganan banjir, yakni pendangkalan dan penyempitan sungai di bawah Jembatan Nogososro.
Namun, diakuinya, bahwa sektor tersebut adalah wewenang Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana sehingga pihaknya hanya bisa melakukan koordinasi agar segera dilakukan pengerukan.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti, juga telah meminta untuk dilakukan peninggian konstruksi Jembatan Nogososro di Perumahan Tlogosari untuk menangani banjir di Kaligawe, Tlogosari, dan sekitarnya.
Ita, sapaan akrab Hevearita, menilai rendahnya kontruksi dan sungai di bawahnya yang menyempit dan kian dangkal membuat aliran air terhambat, ditambah tumpukan sampah yang menyumbat.
Dari pantauan, konstruksi Jembatan Nogososro sudah dibongkar sebagian sehingga pengguna jalan harus mengantre melewati jembatan yang tinggal menyisakan satu lajur tersebut.