Esposin, SEMARANG – Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah (Jateng), memberi respons positif atas perjalanan field trip yang dilakukan ratusan siswa SD Muhammadiyah Plus Salatiga dengan menggunakan pesawat Garuda. Sebab, kegiatan pada awal Mei kemarin bertujuan mengunjungi sejumlah tempat seperti gedung DPR MPR, Dunia Fantasi (Dufan), demi mendapat pengetahuan kepemimpinan.
Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PWM Jateng, Iwan Junaedi, mengatakan kegiatan yang dilaksanakan pihak SD Muhammadiyah Plus Salatiga merupakan program yang bisa memberikan dampak baik untuk menunjang pembelajaran bagi para siswanya. Penilaian itu lepas dari peran SD Muhammadiyah Plus yang menjadi sekolah favorit di Salatiga sejak lama.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
“Oya [kegiatan bagus], dan memang saat ini SD Muhammadiyah Plus Salatiga sedang menjadi pilihan masyarakat. Semoga tetap dipercaya masyarakat,” kata Iwan, Senin (13/5/2024).
Iwan berpendapat, kegiatan field trip menggunakan pesawat Garuda Indonesia sah-sah saja dilakukan dengan memperhitungkan tingkat efisiensi jarak tempuh ke suatu tempat. Meski belum mendapat keseluruhan informasi mengenai perjalanan field trip siswa SD Muhammadiyah Plus Salatiga ke Jakarta, namun Iwan senang dengan program sekolahan tersebut.
“Jika itu terjadi mungkin itu lebih kepada teknis agar lebih efektif dan efisien karena penyelenggara kan biro jasa,” pungkasnya.
Kendati demikian, Iwan menyarankan kepada setiap sekolah yang bernaung di bawah Muhammadiyah untuk berinovasi dalam merancang kegiatan pembelajaran bagi para siswa. Sebab, kegiatan sekolah sepenuhnya menjadi tanggung jawab kepala sekolah sebagai pelaksana.
Lebih jauh, Majelis Dikdasmen Wilayah (PWM) majelis Dikdasmen Daerah (PDM) sebagai penyelenggara pendidikan dalam konteks ini mengimbau kegiatan-kegiatan di luar intrakurikuler dan ekstrakurikuler seperti studi banding dan sejenisnya juga harus melalaui proses perencanaan, musyawarah dan keputusan bersama. Kegiatan studi banding tetap harus mempertimbangkan kemasalahatan dan menunjang kegiatan akademik siswa.
“Dan seluruh kegiatan tidak boleh menjadi beban di luar kemampuan sekolah, orang tua dan siswa, serta tidak ada paksaan atau kewajiban setiap siswa. Semoga kegiatan di SD Muhammadiyah Plus Salatiga sudah mempertimbangkan beberapa catatan di atas,” tutup Iwan.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Plus Salatiga, Ainul Huri, mengatakan kegiatan ini merupakan edutrip yang dilaksanakan ke Jakarta dengan kunjungan di DPR RI dan MPR RI pada Rabu (24/4/2024) lalu. Pihaknya pun tak mempermasalahkan terkait videonya yang akhirnya viral.
“Alhamdulillah kalau viral, semoga tambah berkah dapat menginspirasi dan mengimplementasikan kurikulum merdeka,” kata Huri.