Menurut Koordinator, Jamuan Hidangan Dhaup Ageng Sumartoyo kebutuhan daging kambing setidaknya sebanyak 200 kilogram. “Perhitungannya, satu orang makan 100 gram daging sementara jumlah tamu mencapai 2.000-an,” ujar General Manager Bale Raos Kraton Jogja itu di Bangsal Kencana, Kraton, Sabtu (19/10/2013).
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Menu kambing panggang itu menurut dia bakal dihidangkan pada saat upacara panggih dan resepsi di Bangsal Kepatihan. Kambing panggang itu dihidangkan dengan kare sayuran yang merupakan kombinasi dari sayuran kembang kol dan wortel.“Sultan remen (suka) dengan masakan kambing. Ia masih kuat. Tidak takut kolesterol,” ujarnya.
Tidak hanya Sultan yang menyukai menu masakan kambing. GKR Hemas, katanya, juga sangat doyan dengan masakan apa saja yang diolah dari daging kambing. Karena itu, menu kambing itu selalu ada di meja menjamu tamu kerajaan.
Sumartoyo mengatakan, menu lain yang dipesan oleh Hemas adalah Gudeng Manggar. Gudeg ini berbeda dengan gudeg biasanya yang terbuat dari nangka muda, melainkan dari bunga kelapa. Stoknya menurut dia, terbatas. Hanya masyarakat di daerah Srandakan, Bantul, yang biasanya membuat.
“Gudeg manggar ini paling disuka saat pernikahan GKR Bendara. Mungkin karena sudah banyak yang pesan, maka menu ini dipesan kembali,” ungkapnya.