Esposin, MALANG -- Dampak pembatasan mobilitas warga akibat pandemi Covid-19 mulai dirasakan ribuan pekerja hotel dan restoran di wilayah Kota Malang, Jawa Timur. Mereka terpaksa dirumahkan oleh perusahaan tempat mereka bekerja.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badan Pimpinan Cabang (BPC) Kota Malang, Agoes Basoeki, mengatakan pada masa PPKM, hotel dan restoran diperbolehkan beroperasi dengan jumlah karyawan yang masuk sebanyak 50%.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
"Sebanyak 50 persen karyawan, dirumahkan sementara. Total karyawan anggota PHRI Kota Malang sebanyak 4.000 orang, perhitungan kasarnya. 2.000 karyawan yang dirumahkan sementara," kata Agoes, Sabtu (24/7/2021).
Baca Juga: Peringati Hari Anak Nasional, Anak di Madiun Dapat Vaksinasi Covid-19
Menurut dia, beban karyawan yang dirumahkan sementara itu menjadi sangat berat, mengingat kebutuhan hidup tetap berjalan, sementara mereka tidak mendapatkan pemasukan. Ia mengharapkan, tidak ada perpanjangan masa PPKM dan penyebaran Covid-19 berhasil ditekan.
"Para karyawan itu penghasilannya turun, sementara dia harus tetap memenuhi konsumsi. Semoga tidak ada lagi perpanjangan, sehingga kami bisa mengambil langkah pemulihan," katanya.
Baca Juga: Enggan Sekolah di Lingkungan Mereka Jadi Tempat Isolasi, Warga Surabaya Demo
Patuhi Aturan Meski Berat
Meskipun kondisi saat ini sangat berat bagi perhotelan dan restoran di Kota Malang, lanjutnya, pihaknya tetap mematuhi aturan pemerintah. "Kami sangat mematuhi pelaksanaan PPKM, karena itu aturan pemerintah, dan memang harus ada tindakan supaya penyebaran Covid-19 bisa ditekan," katanya.PHRI Kota Malang membawahi kurang lebih sebanyak 70 hotel dan restoran, dengan jumlah pekerja hingga ribuan orang. Selama masa PPKM, sektor pariwisata di Kota Malang terdampak cukup besar, yang berimbas pada pelaku usaha hotel dan restoran.
Tercatat, di Kota Malang, secara keseluruhan ada sebanyak 9.891 kasus konfirmasi positif Covid-19. Dari total tersebut, sebanyak 6.606 orang dilaporkan telah sembuh, 720 dinyatakan meninggal dunia, dan sisanya berada dalam perawatan.