Restorasi gumuk pasir Bantul mulai dilakukan dengan pembongkaran bangunan di gumuk pasir Cemoro Sewu
Harianjogja.com, BANTUL- Salah satu warga Cemara Sewu, Desa Parangtritis Kretek Bantul sangat menyayangkan sikap arogan aparat dalam menggusur rumahnya, Rabu (14/12/2016). Penggusuran itu merupakan bagian dari penataan gumuk pasir.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Menurutnya, arogansi itu ditunjukkan pemerintah dengan penggusuran yang mereka lakukan tanpa menyediakan terlebih dulu lahan relokasi.
"Kalau lahan relokasi itu belum selesai, saya dan keluarga harus tinggal di mana," keluhnya.
Mengomentari itu, Gevan, salah satu aktivis agraria yang turut berorasi menentang aksi penggusuran itu menilai lahan relokasi itu hanyalah akal-akalan pemerintah semata. Pasalnya, jika ingin memindahkan warga ke lahan baru, pemerintah harus menyiapkan semua fasilitas pendukungnya.
"Saluran airnya bagaimana, irigasinya seperti apa. Itu semua kan belum jelas," katanya.
Kepala Satpol PP Bantul Hermawan Setiaji membantah bahwa lahan relokasi itu jadi kendala eksekusi. Pasalnya, sejak awal ia telah memastikan bahwa semua warga terdampak penataan itu sudah memiliki rumah di luar kawasan zona inti.
Itulah sebabnya, ia optimistis mereka tak akan terlantar sembari menunggu rampungnya perataan lahan relokasi yang terletak di Dusun Grogol X itu. "Kami sudah pastikan sebelumnya, mereka itu sebenarnya punya rumah di luar zona inti. Di sini kebanyakan bangunan itu disewakan," ucapnya.
Ia pun mengklaim, jika memang ada warga yang membutuhkan tempat tinggal sementara, pihaknya sudah menyiapkan tempat di Dinas Sosial Bantul.