regional
Langganan

REI JAWA TENGAH : Melemahnya Rupiah Bikin Penjualan Rumah Lesu - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Jibi Solopos Antara  - Espos.id Regional  -  Selasa, 9 Juni 2015 - 01:50 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi perumahan. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

REI Jawa Tengah mengeluhkan lesunya penjualan menyusul melemahnya rupiah terhadap dolar AS.

Kanalsemarang, SEMARANG — Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah menilai pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berdampak pada penjualan rumah untuk seluruh tipe. Penjualan rumah kini mendadak lesu menyusul lemahnya daya beli masyarakat.

Advertisement

"Pelemahan rupiah yang terus terjadi pada saat kondisi ekonomi cenderung lesu seperti sekarang ini sangat berpengaruh terhadap lemahnya daya beli masyarakat terhadap rumah," kata Ketua Bidang Promosi dan Publikasi DPD REI Jawa Tengah Dibya K. Hidayat di Semarang, Senin (8/6/2015).

Menurutnya, rupiah yang lemah akan berpengaruh terhadap harga properti karena harga bahan bangunan juga meningkat. Jika pelemahan rupiah tidak diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi maka masyarakat akan menunda pembelian rumah.

Meski demikian, pihaknya menyarankan kepada para pembeli untuk tidak memaksakan diri dalam membeli rumah, apalagi jika menggunakan sistem pembayaran kredit pemilikan rumah (KPR).

Advertisement

"Idealnya cicilan perbulan itu sepertiga dari upah satu bulan, jadi kalau cicilan lebih dari sepertiganya akan lebih baik jika pembeli memilih tipe rumah yang lebih kecil," katanya.

Diakuinya, 90% dari pembeli rumah di Indonesia—khususnya Jawa Tengah—menggunakan sistem pembayaran KPR. Oleh karena itu, para konsumen harus lebih bijaksana dalam menentukan pilihan.

Empat pameran perumahan yang diselenggarakan oleh REI Jateng pada tahun 2015 ini, diakuinya tidak memberikan hasil menggembirakan. "Tidak ada yang memenuhi target kami, kondisi tersebut merupakan dampak dari pelemahan ekonomi. Jika pelemahan ekonomi ini dibiarkan maka sektor perumahan akan semakin lesu," katanya.

Advertisement

Agar penjualan rumah tidak semakin buruk pihaknya berharap agar wacana kebijakan Pemerintah mengenai penghapusan uang muka sebelum fisik rumah jadi 100 persen dikaji ulang. "Dalam hal ini yang menjalankan kebijakan ini adalah REI, jadi kami harus dilibatkan dalam pembahasannya," katanya.

Advertisement
Rahmat Wibisono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif