Semarangpos.com, UNGARAN -- Mewabahnya virus corona mulai memberikan dampak bagi industri pariwisata di Jawa Tengah (Jateng). Sejumlah objek wisata mengalami penurunan jumlah wisatawan, salah satunya adalah penumpang kereta uap Museum Kereta Api Ambarawa yang terletak di Kabupaten Semarang, Jateng.
Akibat penyebaran virus corona itu, Museum Kereta Api Ambarawa harus kehilangan ratusan wisatawan asal luar negeri yang membatalkan kunjungannya.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Manajer Historical Building and Museum PT KA Wisata, Trisna Cahyani, mengatakan romobngan turis asing yang membatalkan kunjungannya ke Museum Kereta Api Ambarawa itu merupakan penumpang kapal pesiar Viking Sun.
Jumlah Pemohon Dispensasi Nikah di Kudus Melonjak
Padahal, rombongan turis yang mayoritas berasal dari Amerika Serikat dan Inggris itu sudah memesan tiket dan akan naik kereta api uap atau sepur kluthuk milik Museum Ambarawa. Namun, rencana itu batal setelah penumpang kapal pesiar Viking Sun dilarang turun di Pelabuhan Tanjung Emas, Kamis (5/3/2020).
“Agen wisatanya sebenarnya sudah mengontak kami untuk pesan dua sampai tiga gerbong kereta uap. Jumlah turisnya sekitar 120 orang. Satu gerbong bisa membawa 40 orang,” tutur Trisna kepada wartawan Semarangpos.com, Senin (9/3/2020).
Harga tiket
Kendati demikian, para turis mancanegara akhirnya diberi kelonggaran untuk tetap bisa menggunakan tiket kereta uap maksimal dalam jangka waktu tiga bulan.“Tapi enggak bisa refund. Mereka Cuma bisa deposit tiket agar bisa digunakan dalam jangka waktu tiga bulan. Di luar itu, tiket dianggap hangus. Itu aturan yang sudah dibuat PT KAI,” terangnya.
Kuliner Andalan Salatiga Getuk Kethek Aslinya Getuk Satu Rasa
Trisna menambahkan tarif sewa kereta uap Museum Ambarawa mencapai Rp10 juta per gerbong. Jika menyewa dua gerbong, wisatawan dikenai harga Rp12,5 juta. Sedangkan, untuk sewa tiga gerbong dibanderol Rp15 juta.
Trisna mengungkapkan pembatalan sewa kereta uap tidak hanya dilakukan rombongan turis dari luar negeri. Pembatalan terkait bahaya virus corona juga dilakukan turis domestik. Salah satunya yakni rombongan pelajar dari Jakarta.
“Rombongan anak sekolah itu batal naik kereta uap, karena orang tua tidak mengizinkan,” terang Trisna.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya