Esposin, SEMARANG – Jagad komentar media sosial (medsos) sering diramaikan dengan narasi calon gubernur Jawa Tengah (Jateng) usungan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, Komjen Pol. Ahmad Luthfi, yang dikaitkan dengan sosok Ferdy Sambo atau otak pembunuhan berencana Brigadir J pada 8 Juli 2022 lalu.
Sementara calon gubernur Jateng usungan PDIP, Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa, dikaitkan dengan tokoh fiktif film perang asal America Serikat, yakni John Rambo.
Calon gubernur Jateng Ahmad Luthfi melalui Ketua Tim Pemenangannya, Anto Mukti Putranto, meminta publik untuk tak membuat kegaduhan. Seharusnya, proses kampanye para paslon diisi dengan hal-hal atau komentar positif.
“Bangun saling positif, Rambo itu film menggemparkan negara lain, sebenarnya tidak ada, dikait-kaitkan [Luthfi] dengan Sambo, itu oknum, apa harus disamakan dengan Ahmad Luthfi?,” tanya AM Putranto, sapaan karibnya seusai kegiatan Ngobrol Ngopi karo Pak Luthfi di Caffe Soebor Semarang, Rabu (25/9/2024) malam.
Pria yang juga menjabat sebagai Asisten Khusus Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menilai, ada sejumlah kelompok yang ingin membuat pesta demokrasi di Jawa Tengah ricuh. Oleh karenanya, muncul istilah Sambo vs Rambo di Pilgub Jateng 2024.
“Orang lain senang Indonesia kacau, bagaimana kita tidak damai, dan ini dimanfaatkan. Tidak penting bagi saya [istilah Sambo vs Rambo], buang saja, kami akan fokus [memenangkan Ahmad Luthfi],” tegasnya.
Terpisah, calon gubernur Jateng Andika Perkasa, mengatakan julukan Rambo yang dikaitkan kepada dirinya merupakan bentuk ekspresi dari masyarakat Jawa Tengah. Pihaknya tak terlalu mempermasalahkan hal tersebut.
“Masyarakat manggil kita begitu ya mau gimana lagi? Mereka punya hak memanggil apa saja. [Sebelah dipanggil Sambo?] Ya apa itu hak mereka [masyarakat],” kata Andika seusai pengundian nomor urut paslon di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jateng, Senin (23/9/2024) lalu.