Harianjogja.com, WONOSARI-Tabligh akbar yang digelar di beberapa kabupaten di DIY, setelah digelar di Bantul dan Sleman, kini istri presiden ke-4 Abdurrahman Wahid, Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid mengisi tabligh akbar keliling di Desa Giring, Paliyan, Gunungkidul.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Dalam pengajian yang dihadiri ratusan warga setempat tersebut mengangkat tema yakni "Dengan Berpuasa Kita Tingkatkan Kearifan dan Keimanan".
Shinta Nuriyah menyampaikan bahwa puasa dapat mengajarkan manusia untuk konsisten berbuat kebaikan, saling tolong menolong kepada sesama, dan semua akhlak baik yang dapat dilakukan ketika menjalani puasa Ramadan.
Ia pun menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Termasuk di DIY, ia mengatakan bahwa DIY lahir sebagai daerah Islam, yakni mataram. Namun, tersebar juga agama lain yang mau tak mau masyatakat harus dapat hidup berdampingan.
Terkait dengan hal itu, Shinta memberi pesan kepada ratusan warga yang hadir di Balai Desa Giring tersebut untuk selalu memupuk toleransi antar umat beragama.
"Toleransi harus dijaga, di Gunungkidul terdiri dari banyak budaya lokal yang artinya juga mengandung kearifan lokal," kata dia, Selasa sore (21/6/2016).
Ia meminta agar warga Giring tetap menjaga persatuan dan kesatuan meskipun berbeda keyakinan, asal, adat dan budaya. Dengan begitu akan terciota kerukunan antar umat. Berbagai kepercayaan dan tradisi kejawen yang masih dianut oleh masyarakat setempat ia ambil sebagai contoh. Kenduri misalnya, ia anggap sebagai salah satu kekayaan masyarakat jawa yang bertujuan untuk menjalin silatirahmi dan kekeluargaan dalam hidup bermasyarakat.
Acara tersebut ditutup dengan doa lintas agama yang dipimpin oleh masing-masing tokoh yang mewakili setiap agama. Setelah itu dilanjutkan dengan buka puasa bersama dengan seluruh jamaah dan perangkat desa Giring, Paliyan.