Semarangpos.com, SEMARANG-Petani di Jawa Tengah (Jateng), tidak perlu khawatir tentang ketersediaan pupuk urea bersubsidi, karena PT Pusri Palembang menjamin tidak akan ada kelangkaan pada 2016. ”Kami memberikan jamin tidak akan ada kelangkaan pupuk urea bersubsidi di Jateng,” kata Sekretaris Perusahaan PT Pusri Palembang Zaid Ismed kepada wartawan di Semarang akhir pekan lalu.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Dia mengungkap total stok urea bersubsidi untuk Jateng sebanyak 81.129 ton yang tersebar di produsen, distributor, dan pengecer. “Jadi petani tidak perlu khawatir, karena stok masih aman,” imbuhnya.
Lebih lanjut Ismed menyatakan mulai 1 Januari 2016, lanjut dia Pusri Palembang menangani penyaluran pupuk urea bersubsidi di 35 kabupaten/kota di Jateng, setelah bergabungnya Kabupaten Blora dan Rembang.
Penyaluran pupuk urea bersubsidi untuk wilayah Blora dan Rembang sebelumnya ditangani oleh PT Petro Kimia Gresik. “Per 1 Januari 2016 wilayah Blora dan Rembang masuk dalam rayonisasi penyaluran urea bersubsidi PT Pusri Palembang,” katanya didampingi Manager Humas Pusri Palembang Sulfa Ganie.
Secara nasional penyerapan pupuk urea bersubsidi di Jateng, menurut Ismed menduduki peringkat kedua setelah Jawa Timur.
Penyaluran pupuk bersubsidi wilayah Jateng ditunjang dua buah unit pengantongan pupuk (UPP) di Cilacap dan Semarang dengan kapasitas gudang untuk lini I dengan kapasitas sebanyak 10.000 ton dan gudang unit II dengan kapasitas maksimal 122.968 ton.
Untuk proses penyaluran urea bersubsidi di wilayah Jateng didukung 183 distributor dengan total pengecer sebanyak 6.097 kios.
“Kami sekarang sedang merampungkan pembangunan pabrik Pusri II B dengan kapasitas produksi urea sebanyak 907.500 ton per tahun. Ini untuk memperkuat pasokan pupuk bersusbidi,” ungkap Ismet.
Kepala Pemasaran PT Pusri Wilayah Jateng Sutisna mengungkapkan penyerapan pupuk urea bersubsidi pada 2015 tidak sampai 100%.
“Dari total 822.000 ton yang terserap hanya 94 persen, masih sisal 46.000 ton,” ujar dia.
Koordinator penyaluran pupuk urea bersubsidi Pusri Palembang wilayah Sukoharjo Sigit Purwoko dalam kesempatan sama menyatakan pengawasan penyaluran pupuk sangat ketat sehingga tidak mungkin terjadi penyelewengan.
“Pengawasan dilakukan tidak hanya instansi terkait saja, tapi juga anggota Babinsa TNI [bintara Pembina desa]. Jadi tidak bisa menyelewengkan,” ujar dia