Esposin, BLORA —Bupati Blora, Arief Rohman mengapresiasi PT Sarana Patra Hulu Cepu (SPHC) yang telah membangun MCK/jamban yang layak dan sehat bagi 20 warga di empat desa di Blora.
Informasi yang dihimpun Esposin, warga penerima bantuan pembangunan jamban merupakan warga Desa Sumberagung, Temulus, Nglebak, dan Nglebur. Bantuan pembangunan jamban secara simbolis diserahkan Bupati Arief bersama pihak PT SPHC dan Hayat Institute kepada 20 warga penerima manfaat di Balai Desa Temulus, Rabu (4/9/2024).Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
“Jamban ini penting karena menyangkut aktivitas [buang hajat] yang dilakukan setiap orang setiap hari. Oleh karena itu terima kasih kepada SPHC sudah memberikan program jambanisasi untuk masyarakat,” tutur Bupati Arief.
Dia melanjutkan angka kemiskinan di Kabupaten Blora saat ini mulai menurun. Meski demikian, percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di Blora perlu terus dilakukan berbagai pihak. Tak hanya Pemerintah Kabupaten (Pemkab), tetapi juga pihak swasta, BUMN/BUMD, Forum Kota Sehat, dan lainnya. Pemberian bantuan pembangunan jamban melalui program CSR PT SPHC salah satu kontribusi nyata yang diberikan swasta.
"Ke depan diharapkan Blora bisa zero [0%] kemiskinan ekstrem, termasuk setiap rumah harus punya jamban. Semoga program ini bisa memberikan kemanfaatan," imbuh Bupati Arief.
Selain menyerahkan bantuan, Bupati Arief juga menyerahkan piagam penghargaan kepada PT SPHC dan Hayat Institute atas dedikasi dalam membantu mangatasi masalah kemiskinan ekstrem di Kabupaten Blora.
Berlanjut
Sementara itu, perwakilan PT SPHC, Martinus Triyanto, menyampaikan pemberian bantuan pembangunan jamban kepada warga Blora tidak berhenti di tahun ini. Dia meengisyaratkan program dapat direalisasikan pada tahun-tahun berikutnya.
"Tidak menutup kemungkinan pasti nanti akan bisa berlanjut di tahun-tahun berikutnya," paparnya.
Martinus menegaskan PT SPHC mendukung upaya penanganan masalah kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Blora.
"Dengan adanya program penanganan kemiskinan ekstrem di seluruh Jawa Tengah, terutama di Kabupaten Blora, kami dari PT SPHC insyaallah akan siap men-support, karena titik dari pekerjaan kami ada di wilayah Cepu. Untuk ke depan bisa akan lebih membantu mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Blora," kata Martinus.
Sebagai informasi, angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Blora pada 2023 turun. Pada 2022, kemiskinan ekstrem tercatat 2,76%, turun menjadi 0,23% pada 2023. Capaian tersebut tak terlepas dari dukungan berbagai stakeholders.
Penerima bantuan, Nurdi, warga Desa Nglebak, mengucapkan terima kasih atas bantuan pembangunan jamban dari PT SPHC.
Sebelum memperoleh bantuan, dia buang hajat di jamban milik tetangganya.
"Alhamdulillah senang sekali mendapat bantuan jamban ini. Dulu saya mengungsi [menumpang buang hajat] di tetangga," ujar Nurdi.