Harianjogja.com, JOGJA- Perkembangan properti di DYI meningkat pesat. Sebagai akibatnya, harga tanah ikut meningkat.
Managing Director Ciputra Group, Harun Hajadi mengatakan penjualan properti di DIY tergolong bagus. Meski harga tanah di Jogja menjadi salah satu yang termahal di Indonesia, tetapi respon pasar selalu positif.
Kendati demikian, Ciputra Group tetap memilih memfokuskan dulu pada pengembangan proyek CitraSun Garden dan CitraGrand Mutiara Jogja.
Rencana pengembangan rumah susun disebutnya belum teragenda tetapi Ciputra Group akan membahas persoalan ini mengingat harga tanah di Jogja yang terus melonjak.
Presiden Komisaris PT Sunindo Primaland Imelda Sundoro mengatakan pihaknya juga tertarik membuka usaha properti di DIY. Pasalnya daerah ini merupakan kota wisata terbesar kedua setelah Bali.
“Kami memiliki sejarah sendiri dengan kota ini. Bisnis properti di DIY juga berjalan bagus, untuk itu kami hadirkan lagi dan lebih besar, baik secara kuantitas dan tentunya secara kualitas," ujarnya.
Pada 2015, PT Sunindo Primaland akan meresmikan Condotel, Resisdence dan Hotel yang dibangun di tanah seluas 7.395 meter persegi dengan 2 tower yang masing-masing memiliki 9 lantai.
Direncanakan sebuah tower untuk Mercure Condotel dengan 240 unit kamar dan residence atau apartemen dengan 134 unit kamar, sedangkan tower dua untuk Ibis Hotel dengan 144 unit kamar.
Kawasan hunian ini juga dilengkapi dengan fasilitas pertokoan, spa dan kolam renang, ruang serbaguna, ruang pertemuan dan pusat bisnis.