Program pamsimas di Kudus dinilai DPRD setempat tidak tepat sasaran. Pasalnya program tersebut hingga kini banyak yang mangkrak.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Kanalsemarang.com, KUDUS - Pembangunan beberapa sarana air bersih melalui program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dinilai tidak tepat sasaran karena banyak yang mangkrak, kata seorang legislator.
"Hal itu diduga karena proses perencanaan awal tidak dilakukan secara matang," ujar anggota Komisi D DPRD Kudus Mawahib di Kudus seperti dikutip Antara, Minggu (15/3/2015).
Saat ini, kata politisi dari Partai Golkar itu, tercatat ada 64 Pamsimas di Kota Kudus yang pembangunannya didanai oleh pemerintah pusat maupun dari APBD Kudus.
Dari puluhan Pamsimas tersebut, kata dia, sebanyak 14 Pamsimas di antaranya dalam kondisi tidak berfungsi secara optimal karena berbagai alasan.
Di antaranya, di Desa Glagahwaru, Temulus, Sadang, Loram Wetan, Singocandi, Peganjaran, Klaling, Golantepus, Sidorekso, Jati Kulon, Gamong, Njojo, Prambatan Kidul, dan Mejobo.
Khusus untuk Pamsimas yang ada di Desa Glagahwaru dan Temulus, kata dia, tidak bisa berfungsi secara optimal karena sumber airnya payau sehingga tak layak konsumsi.
Hal itu, kata dia, semakin memperkuat bahwa perencanaan awal memang tidak matang.
Demikian halnya, kata dia, Pamsimas yang ada di Desa Golantepos, Kecamatan Mejobo hingga kini tidak berfungsi secara optimal mengingat berada di daerah yang cukup air bersih.