Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Produksi tanaman bawang merah dan cabai di Gunungkidul diharapkan bisa mencapai 10-15 ton per hektare.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Kepala Bidang Perkebunan dan Holtikultura Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Budi Sudartanto mengatakan dalam program Upaya Khusus (Upsus), Pemerintah Pusat juga memiliki target untuk tanaman bawang merah dan cabai. "Bawang merah ditarget 60 hektare dan cabai 75 hektare. Per hektare ya setidaknya menghasilkan 10-15 ton. Untuk tahun kemarin ada yang sampai 16 ton per hektare," ujarnya, Minggu (5/2/2018).
Khusus untuk dua komoditas ini, Budi menyampaikan program untuk cabai dan bawang tidak hanya ditargetkan meningkat, tetapi selalu tersedia setiap bulan. Menurutnya, hal itu diperlukan untuk mencegah terjadinya gejolak harga. Kendati demikian, penanaman setiap bulan ini disebutnya hanya bersifat imbauan. Sebab memaksakan menanam bawang dan cabai di bulan tertentu akan berisiko tinggi dan dapat merugikan petani.
Baca juga : Gunungkidul kejar target pertanian
Potensi kerugian dinilainya dapat diatasi petani yang sudah berpengalaman. Sebab mereka dapat memprediksi kemungkinan yang mungkin terjadi dan mengatasi persoalan. Akibatnya saat persediaan menipis, petani justru diuntungkan. Guna mencapai target tersebut, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul memberikan bimbingan maupun penyuluhan ke petani. Adapun topik yang diangkat beragam, dari masalah musim serta hama atau penyakit yang harus diwaspadai petani.
“Kami juga berharap adanya pengembangan sumber air sehingga daerah yang sama sekali belum menanam juga dapat menanam. Karena saat ini masih banyak daerah yang kesulitan air sehingga tidak mampu mengembangkan pertanian,” katanya.