Untuk produk kemasan sebagai oleh-oleh atau bingkisan, masih harus memenehui sejumlah persyaratan
Harianjogja.com, JOGJA—Produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) DIY memiliki potensi untuk menembus pasar di sektor perhotelan. Kendati demikian, perlu peningkatan mutu dan inovasi agar produk lokal UMKM dapat diterima pasar ini.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
“Kalau secara spesifik, mungkin memang belum semuanya masuk ke hotel. Namun, sudah banyak pelaku UMKM yang memasarkan produknya ke destinasi-destinasi wisata, di antaranya sebagai cenderamata maupun produk oleh-oleh,” ujar Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UMKM DIY, Agus Mulyono, kepada Harian Jogja, Jumat (26/5/2017).
Agus mengakui beberapa produk UMKM DIY telah masuk pasar perhotelan. Sebut saja beberapa kerajinan seperti kerajinan perak maupun gerabah, serta produk fashion seperti batik. Untuk produk makanan, kata Agus, banyak pelaku UMKM yang menjadi mitra atau sebagai penyedia katering. Sementara untuk produk kemasan sebagai oleh-oleh atau bingkisan, masih harus memenehui sejumlah persyaratan.
Pada dasarnya, produk UMKM DIY memiliki peluang untuk mengembangkan pasarnya. Agus mengimbau perlunya pengembangan inovasi serta peningkatan kualitas terhadap produk yang dibuat, agar dapat memiliki daya saing di pasaran.
“Kalau dari sisi makanan, tentunya produk harus dikemas semenarik mungkin, memiliki izin usaha, memiliki merek dagang yang terdaftar. Sedangkan untuk kerajinan juga tak jauh berbeda, unik dan inovatif,” kata Agus.