Harianjogja.com, KULONPROGO- Ketua Dewan kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kulonprogo, Dwikisworo Setyowireni, menuturkan, produk lokal Kulonprogo sulit bersaing karena belum tersertifikasi.
"Padahal melalui sertifikasi, kualitas produk dapat ditingkatkan sehingga pemasaran lebih mudah dan secara otomatis menambah pendapatan keluarga," katanya, baru-baru ini.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Ia menyebutkan, produk yang berlum bersertifikat biasanya hanya dijual di lingkungan sekitar dan tidak bisa menembus pasar nasional maupun internasional.
Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) DIY, Lilik Syaiful Ahmad mengungkapkan pihaknya selalu mendorong rekan-rekan yang tergabung di dalamnya untuk melakukan standardisasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sementara, jumlah pengusaha industri rumah tangga yang bergabung di Hipmi Kulonprogo berkisar 25%.