Espos.id, SEMARANG — Presiden Joko Widodo mengarahkan tiga program prioritas pengembangan Jawa Tengah, yakni Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Kawasan Industri (KI) Brebes, dan sektor pariwisata dengan Borobudur sebagai pusatnya.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Jateng Peni Rahayu menyampaikan setelah melalui rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo dan sejumlah kementerian, ada tiga program prioritas yang diarahkan untuk Jateng. “Sebetulnya kami menawarkan 12 program, tapi sebagai tahap awal tiga program yang akan menjadi fokus. Targetnya master plan tiga program itu rampung tahun ini,” ujarnya, Kamis (12/9/2019).
Promosi BRI Klasterku Hidupku Dorong Pemberdayaan Perempuan lewat Usaha Tani di Bali
KI Kendal pada tahun ini statusnya akan meningkat menjadi KEK. Orientasi produk pun 60% ditargetkan untuk ekspor dengan nilai US$5 miliar pada 2024. Sementara vitu, KI Brebes seluas 3.000-an hektare tengah dalam tahap persiapan. Pada 2019 ditargetkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kabupaten rampung, sehingga pengembangan KI dapat dimulai 2020.
“Penetapan KI Brebes tak lepas dari upaya pemerataan ekonomi, karena masih banyak penduduk miskin di daerah tersebut,” tuturnya.
Candi Borobudur juga sudah ditetapkan sebagai destinasi wisata prioritas di Joglosemar (Jogja-Solo-Semarang). Pada 2019 alokasi dana pembenahan infrastruktur dan utilitas dasar wilayah Joglosemar mencapai Rp2,1 triliun, naik tujuh kali lipat dari 2018 sebesar Rp300 miliar. Targetnya keseluruhan infrastruktur dasar dapat rampung pada 2020. Oleh karena itu, pada tahun depan target wisatawan mancanegara (wisman) di Joglosemar mencapai 2 juta orang.
Kendati tiga lokasi menjadi agenda prioritas, efek ekonomi yang ditimbulkan juga berimbas terhadap kota/kabupaten lainnya, terutama perihal kebutuhan bahan baku dan tenaga kerja. Oleh karena itu, infrastruktur untuk mendukung konektivitas harus dipacu. “Kan ada kebutuhan SDM, lalu bahan baku, itu juga dari daerah-daerah lain, sehingga terimbas efek ekonominya,” tambah Peni.
Peni menuturkan arahan Presiden Jokowi tersebut merupakan salah satu upaya Jateng mengejar target pertumbuhan ekonomi 7% pada 2023. Dengan pertumbuhan agresif itu, Jateng memerlukan Rp774 triliun.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya