Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Puluhan siswa Sekolah Dasar Negeri Teguhan di Desa Banaran, Kecamatan Playen, terpaksa menggunakan masker saat belajar di kelas.
Bau kotoran yang menyengat dari depan gedung sekolah membuat mereka tidak nyaman belajar. Tidak hanya siswa siswi, para guru juga serempak menutup hidung saat memasuki gedung sekolah setiap harinya.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Kejadian tersebut sudah berlangsung sejak lima bulan yang lalu. Sumber bau berasal dari pabrik penglolahan limbah daun jati yang dibuat pupuk organik kualitas ekspor.
Kepala Sekolah SD Teguhan Endang Irianti mengatakan, pihak sekolah sudah berupaya berkomunikasi dengan pihak pabrik agar tidak menimbulkan bau.
Namun rupanya bau masih tetap menyengat dan mengganggu proses belajar mengajar. “Kasihan siswa siswi disini harus menghirup udara tidak sehat setiap hari,” kata dia, Selasa (8/10/2013).
Tidak hanya mengganggu pihak sekolah, tamu yang berkunjung ke SD Teguhan, kata Endang, ketika sampai gedung sekolah akan mengecek alas kakinya karena dikira menginjak kotoran. “Padahal baunya dari pabrik,” ucap Endang.