Esposin, SLEMAN – Penyebab terbakarnya bus PO Haryanto di jalan Ring Road Barat, tepatnya di depan SMPN 3 Gamping, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman, akhirnya terungkap. Diduga bus tersebut terbakar hebat karena terjadi korsleting listrik di bagian freon AC.
Kanit Gakkum Satlantas Polresta Sleman, Iptu Catur Bowo Laksono, mengatakan korsleting pada bagian freon AC diduga menjadi penyebab terbakarnya bus yang mengangkut delapan penumpang dewasa dan dua penumpang anak-anak tersebut.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Percikap api yang ditimbulkan dari korsleting listrik ini kemudian memicu kepulan asap dari bagian mesin bus trayek Terminal Giwangan tujuan Pati tersebut.
"Menurut keterangan dari driver memang sudah ada indikasi korsleting dari saluran freon AC. Selanjutnya menimbulkan percikan terus mulai mengepul asap, menyambar ke depan dari belakang ke depan," terang Catur pada Kamis (18/4/2024).
Menyadari asap keluar dari belakang bus, pengemudi mencari tempat yang lebih aman untuk berhenti dan menurunkan penumpang. Seluruh penumpang berhasil selamat dari insiden ini.
Sementara bus dengan nomor polisi K 7096 OB nyaris hangus di semua bagian. Estimasi kerugian dari insiden bus terbakar ini ditaksir hampir menyentuh setengah miliar Rupiah.
"Kerugian materi sekitar Rp460 juta," tegasnya.
Kronologi Kejadian
Diberitakan sebelumnya, insiden bus terbakar ini dikabarkan terjadi pada Kamis (18/4/2024) pukul 06.30 WIB.
Kasat Lantas Polresta Sleman, Kompol Andhies Fitriya Utomo menjelaskan mulanya bus PO Haryanto dengan nomor polisi K 7096 OB dengan trayek Terminal Giwangan tujuan Pati tengah melaju dari arah barat menuju arah utara di Jl. Siliwangi.
Bus sempat berhenti di lampu APILL simpang empat Demak Ijo. Namun ketika melanjutkan perjalanan, kepulan asap mulai muncul dari bagian mesin bus.
"Saat di simpang empat Demak Ijo lampu traffic berwarna merah dengan posisi bus di antrean paling depan. Saat lampu menyala hijau bus mulai berjalan selanjutnya pengemudi mendapati kepulan asap dari arah mesin atau bus bagian belakang," terang Andhies.
Melihat asap yang mengepul dari area mesin, pengemudi pun langsung menghentikan laju kendaraannya. Para penumpang lantas dievakuasi. Di saat berhenti ini, api coba dipadamkan secara manual.
Keputusan sigap pengemudi untuk menurunkan penumpang membuat tidak adanya korban jiwa dari insiden ini. Sebanyak delapan penumpang dewasa, dua penumpang anak-anak, satu sopir dan satu kondektur berhasil selamat.
"Tidak ada korban jiwa," tegas Andhies.