by Aries Susanto Jibi Solopos - Espos.id Regional - Kamis, 12 Maret 2015 - 21:05 WIB
Madiunpos.com, KOTA MADIUN – Dodi Eko W, demikian nama polisi berpangkat Kompol ini. Tak ada yang menyangka, polisi yang bertugas di Polresta Kota Madiun, Jawa Timur (Jatim) ini kerap melakukan perjalanan keliling ke kampung-kampung, masjid-masjid, sekolah, hingga ke universitas di Jawa Timur.
Perjalanannya itu bukan dalam rangka melakukan patroli keamanan, melainkan untuk sebuah misi suci mengajak orang-orang meniti jalan ketuhanan.
Perjalanannya itu bukan dalam rangka melakukan patroli keamanan, melainkan untuk sebuah misi suci mengajak orang-orang meniti jalan ketuhanan.
Madiun Pos menyempatkan berbincang cukup lama dengan lelaki kelahiran 8 Oktober 1964 Tulungagung, Jatim ini. Bapak berputra dua ini berbicara panjang lebar tentang kerajaan hati yang bersemayam di dalam diri manusia.
“Dalam hati itu ada empat macam nafsu yang mengelilinginya. Amarah, sufiah, alwamah, dan mutmainah,” jelasnya, Rabu (11/3/2015) malam itu.
“Saya melucu dan melakukan atraksi-atrkasi yang tak terduga itu spontanitas. Itu adalah murni alam bawah sadar saya yang bekerja,” paparnya.
Dodi lantas menyitir sejumlah ayat Alquran dengan lancar dan fasih. Ia juga mengulas tokoh-tokoh dunia, seperti Socrates, Aris Toteles, Plato, Muhammad, Gajah Mada, dan sejumlah tokoh dunia yang menakjubkan.
“Mereka semua manusia-manusia yang memiliki intelegensi luar biasa. Tahu apa sebabnya, karena mereka membangkitkan alam bawah sadarnya dengan menjaga kesucian hati. Itulah ilmu laduni,” katanya.
Ilmu inilah yang disebut Dodi akan menuntun manusia menuju jalan Ketuhanan. Manusia yang sudah dibuka tabir hatinya, katanya, tak hanya dianugerahi intelegensi luar biasa, melainkan juga dikarunia ilmu batin yang mampu membaca pikiran orang lain dan gerak zaman.
“Makanya, orang-orang hebat zaman dulu bisa membaca kejadian ratusan tahun yang akan datang,” terangnya.
Dodi sendiri mengaku belajar banyak tentang ilmu laduni dari sejumlah kiai. Ia juga mengaku sangat tertolong dengan ilmu laduni ketika bertugas sebagai polisi.
“Dulu saat saya masih jadi Kasatserse, ilmu laduni sangat berguna dalam penyidikan,” tambahnya.
Kini, Dodi sudah membaptiskan hidupnya untuk kemaslahatan umat. Ia setiap hari mengisi pengajian di masjid-masjid, terapi kesehatan jiwa anak-anak sekolah menjelang ujian nasional (UN), hingga diundang di kampus-kampus sebagai dosen filsafat.
“Saya hanya membantu membuka alam bawah sadar manusia melalui pendekatan spiritualitas,” kata peraih doktor ilmu hukum ini.