Harianjogja.com, SLEMAN- Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menilai jadwal kampanye Pemilu Presiden 2014 yang disusun pusat rawan terjadi konflik serta menyulitkan dalam pengawasan.
"Dengan jadwal kampanye yang bersamaan dalam satu hari maka akan rawan terjadi konflik serta menyulitkan dalam pengawasannya," kata Komisioner KPU Sleman Imanda Yulianto, Kamis (12/6/2014).
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Menurut dia, jadwal kampanye resmi Pilpres 2014 yang dikeluarkan KPU Pusat bernomor 457/ KPTS/ KPU/ Tahun 2014 tersebut tertera tanggal dan nomor urut kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
"Keduanya diletakkan dalam tanggal dan hari yang sama. Ini akan rawan konflik horisontal karena bisa jadi simpatisan ke dua pasangan calon akan bertemu di jalan," katanya.
Hal sama juga disampaikan Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Sleman Sutoto Jadmiko yang menilai kesamaan waktu pelaksanaan kampanye dua pasangan calon akan rawan konflik di tingkat bawah.
"Massa kedua kubu pasangan calon dapat saja bertemu dan terjadi gesekan," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya mengimbau kepada para tim sukses di daerah untuk berkoordinasi terkait waktu dan tempat pelaksanaan kampanye.
"Guna menghindari kejadian yang tidak diinginkan, terutama saat pelaksanaan kampanye rapat umum, diharapkan ke dua tim sukses bisa saling berkoordinasi mengatur waktu dan tempatnya," katanya.
Sedangkan untuk mengatasi masalah ini, KPU Sleman akan terus berkoordinasi dengan pihak petugas keamanan untuk membantu mengawasi jalannya kampanye.
"Kami akan berkoordinasi dengan jajaran kepolisian untuk membantu mengawasi jalannya kampanye Pilpres agar dapat berjalan lancar, aman dan tertib," tambah Imanda.
Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.