Harianjogja.com, BANTUL- Dugaan politik uang (money politic) merebak di Bantul jelang Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) yang digelar serentak di 20 desa, Minggu (15/12/2013) ini.
Di sejumlah desa, aksi tersebut dilakukan secara halus. Salah seorang warga Dusun Suren, Desa Pleret Kec. Pleret Bantul yang meminta identitasnya dirahasiakan mengatakan, modus politik uang dilakukan dengan cara memberi uang ke kas RT.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Mulanya, sejumlah kontestan Pilkades menghadiri pertemuan tingkat RT di waktu yang berbeda-beda.
Dalam pertemuan itu, salah satu calon meminta doa restu agar terpilih saat Pilkades. Seusai pertemuan, kontestan tersebut menyumbangkan uang ke pengurus RT. Besarannya mulai dari Rp300.000-Rp1 juta.
"Waktu pertemuan RT saya juga ikut. Calon yang nyumbang tiga ratus ribu minta doa restu, yang nyumbang satu juta enggak. Tapi mengarah ke dukungan. Enggak banyak warga yang tahu sumbangan ke RT itu," ungkap sumber itu ditemui di Dusun Suren, Sabtu (14/12/2013).
Di Desa Pleret ada enam kandidat kepala desa yang akan bertarung pada pemilihan kali ini.