by Rima Sekarani I.n. Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Kamis, 26 Januari 2017 - 18:20 WIB
ESPOS.ID - Ilustrasi pemungutan suara (JIBI/Solopos/Antara)
Pilkada Kulonprogo melibatkan organisasi masyarakat untuk pengawasan
?Harianregional.com, KULONPROGO-Dukungan dari kalangan organisasi masyarakat (ormas) dibutuhkan dalam upaya pengawasan Pilkada 2017. Ormas dianggap memiliki jejaring informasi yang luas sehingga lebih mudah menemukan dugaan atau praktek pelanggaran pemilu.
Hal itu diungkapkan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DIY, Muhammad Najib usai sosialisasi tatap muda dengan ormas di Wates, Kulonprogo, Rabu (25/1/2017). “Ormas bisa menjadi mitra strategis karena mampu menggerakkan masyarakat,” kata Najib.
Bawaslu DIY memiliki kemampuan yang sangat terbatas untuk mengawasi Pilkada 2017 di DIY. Selain Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) di tingkat kabupaten/kota, masyarakat umum juga diharapkan bisa berpartisipasi. Jika masyarakat ikut bergerak, Najib yakin akan semakin banyak dugaan pelanggaran yang diketahui dan segera ditindaklanjuti sesuai prosedur berlaku.
Meski begitu, Najib menilai minat masyarakat Kulonprogo untuk aktif mengawasi Pilkada 2017 masih relatif rendah. Dia melihatnya dari minimnya laporan dari masyarakat mengenai indikasi pelanggaran yang mungkin telah terjadi.
Menurutnya, belum banyak orang yang secara sadar bersedia ikut mengontrol dan mengawal proses pembangunan daerah. Namun, hal itu juga bisa disebabkan kultur masyarakat yang tidak suka mempermasalahkan banyak hal dalam kehidupan sehari-hari.
Keterlibatan ormas diharapkan membantu Bawaslu DIY meningkatkan partisipasi masyarakat, khususnya dalam mengawasi Pilkada 2017 di Kulonprogo. Dia tidak mempermasalahkan jika ada anggota ormas yang juga memiliki afiliasi dengan partai politik tertentu. “Kalau bisa saling mengontrol, itu sesuatu yang positif,” ujar Najib.