by Rima Sekarani I.n. Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Selasa, 1 November 2016 - 13:20 WIB
ESPOS.ID - Pasangan Zuhadmono Azhari dan BRAy Iriani Pramastuti serta Hasto Wardoyo dan Sutedjo menunjukkan hasil pengundian nomor urut pasangan calon bupati dan wakil bupati untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2017 di aula kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kulonprogo, Selasa (25/10/2016). (Rima Sekarani I.N/JIBI/Harian Jogja)
Harianregional.com, KULONPROGO- Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kulonprogo tengah mengkaji beberapa kegiatan kampanye yang diduga terdapat pelanggaran. Catatan itu berlaku bagi kedua paslon.
“Dugaan pelanggaran masih dalam kajian kami. Jadi ada doorprize atau yang lain dan itu tidak boleh. Sumbangan uang juga tidak boleh. Kalau barang maksimal senilai Rp25.000,” kata Ketua Panwaslu Kulonprogo, Tamyus Rochman, Senin (31/10/2016).
Meski begitu, Tamyus juga mendapatkan informasi jika kegiatan yang mendapatkan perhatian timnya itu bukan diselenggarakan tim kampanye, melainkan masyarakat sekitar.
Dia lalu mengimbau masyarakat supaya tidak sembarangan mengundang paslon bupati dan wakil bupati Kulonprogo dalam acara yang mereka adakan. Masyarakat juga perlu menyadari jika ada sejumlah peraturan yang perlu dipatuhi selama masa kampanye.
Sementara itu, Ketua KPU Kulonprogo, Isnaini menyatakan telah menerima rekomendasi dari Panwaslu Kulonprogo. Namun, dia mengaku belum mencermati detailnya.
Walau demikian, rekomendasi tersebut segera ditindaklanjuti dengan memberikan peringatan kepada tim paslon, baik pihak Zuhadmono Azhari dan BRAy Iriani Pramastuti maupun Hasto Wardoyo dan Sutedjo. Tim diharapkan menertibkan APK yang dinyatakan melanggaran peraturan secara mandiri.
“Kalau peringatan tidak diindahkan, nanti kita tertibkan bersama pihak terkait,” ujar Isnaini.