Madiunpos.com, MADIUN -- Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Puti Guntur Soekarno, berkomitmen untuk tidak memasang foto tokoh nasional dalam atribut kampanye Pilgub Jatim 2018. Puti juga berkomitmen untuk tidak memasang foto kakeknya yang merupakan salah seorang pendiri Republik Indonesia, Soekarno.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Hal ini sesuai larangan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam PKPU Nomor 7 tahun 2017 tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilu 2019. Dalam aturan ini, disebutkan partai politik maupun calon kepala daerah untuk tidak menggunakan atribut berupa foto tokoh, seperti kepala negara atau tokoh organisasi masyarakat terntentu.
Meskipun demikian, Puti mengaku tidak bisa menghilangkan nama kakeknya yang selama ini melekat di namanya. "Siapapun pendiri bangsa maupun pahlawan nasional. Memang tidak boleh dipasang. Kalau Bung Karno, nama saya sampai kapan pun juga tentu ada nama Soekarnonya," kata dia saat di Kota Madiun, Senin (5/2/2018). (baca: Gus Ipul-Puti Optimistis Raup 75% Suara di Mataraman)
Calon wakil gubernur yang berpasangan dengan Syaifullah Yusuf itu kebingungan saat ada baliho yang ada dirinya dan foto Soekarno yang kaitannya dengan darah dan keturuannya. "Masak itu mau dicoret, ga bisa dong," ujar Puti.
Mengenai aturan tersebut, nantinya tim pemenangan yang akan mengurus soal pemasangan baliho tersebut. Dia menyampaikan akan berkomitmen atas aturan yang ada landasan hukumnya tersebut.
"Sebagai warga negara yang baik akan mengikuti aturan tersebut," terang dia.
Pantauan Madiunpos.com di lokasi rumah pemenangan Gus Ipul dan Puti di Jl. Lombok Kota Madiun masih terpajang baliho bergambar foto pasangan calon tersebut dan foto Soekarno serta foto pendiri Nahdlatul Utama (NU) K.H. Bisri Syansuri.