Semarangpos.com, SEMARANG — Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tengah merayu putri Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh atau yang akrab disapa Yenny Wahid untuk menjadi juru kampanye (jurkam) pasangan Ganjar Pranowo dan Taj Yasin dalam pilkada atau Pilgub Jawa Tengah (Jateng) 2018.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Hal itu diungkapkan Ketua DPW PPP Jateng, Masrukhan Samsurie, saat Diskusi Awas Kampanye Hitam di Hotel Noormans, Jl. Teuku Umar No. 27, Kota Semarang, Jateng, Senin (5/2/2018). "Bisa jadi [Mbak Yenny] menjadi jurkam karena sudah berkomunikasi. Gus Yasin juga sudah ketemu Mbak Yenny begitu ditetapkan sebagai pendamping incumbent," ujar Masrukhan.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi A DPRD Jateng itu menjelaskan, keberadan putri presiden ke-4 RI itu akan menjadi daya tarik bagi masyarakat Jateng. Dengan demikian, diharapkan dukungan terhadap Ganjar-Yasin bisa lebih maksimal.
Namun, tak hanya Yenny Wahid. Masrukhan juga akan memaksimalkan kader yang ada baik di tingkat nasional hingga daerah untuk menjadi jurkam Ganjar-Yasin di Pilgub Jateng.
Sejumlah petinggi partai berlambang kakbah seperti Ketum PPP, Muhammad Romahurmuzzy atau Gus Romy, serta Sekjen PPP juga akan turun gunung untuk memenangkan Ganjar-Yasin. "Baik Pak Ketum, Sekjen, dan tujuh kader kami di DPR, serta delapan kader di DPRD Jateng juga siap bergerak memenangkan Ganjar-Yasin," ujar Masrukhan.
Masrukhan menambahkan, pihaknya juga telah menggelar koordinasi secara internal demi memenangi Pilgub Jateng. Hal itu dilakukan untuk menepis kabar perpecahan di PPP di mana terdapat dua kubuIa mengklaim kader partainya saat ini telah bersatu untuk memenangkan Ganjar-Yasin. Hal ini lanjutnya untuk menepis isu perpecahan yang terjadi di tubuh PPP antara kubu Gus Romy dan Djan Faridz.
"Seperti yang sudah diketahui publik, partai kami ada dua dan itu berkah buat kami di Pilkada. Tetapi untuk saat ini sudah menyatu betul karena momentum ini berkaitan pula dengan Pileg 2019," klaim Masrukhan.
Masrukhan menyebutkan selain menggelar konsolidasi internal, pihaknya juga merangkul komunitas Gusdurian yang memiliki basis massa besar. "Kami mengingatkan mereka bahwa kader yang diusung berasal dari santri. Ini yang akan kami tawarkan kepada Gusdurian untuk ikut mengusung dan bergerak bersama," tutur Masrukhan.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya