Semarangpos.com, SEMARANG – Keputusan Partai Keadilan Sosial (PKS) untuk mengusung Sudirman Said sebagai calon gubernur (cagub) pada pilkada atau Pilgub Jawa Tengah (Jateng) 2018 disambut positif oleh kubu Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Bergabungnya PKS pun semakin melengkapi kekuatan kubu pendukung mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu. Kini, tugas koalisi Partai Gerindra, PAN, dan PKS itu tinggal mencari pendamping Sudirman Said untuk bersaing di Pilgub Jateng. “Kami menyambut baik kehadiran PKS. Jumlah kursi untuk mengusung Sudirman Said sekarang sudah cukup [melebihi persyaratan KPU],” ujar Sekretaris DPD Gerindra Jateng, Sriyanto Saputro, saat dihubungi Semarangpos.com, Selasa (26/12/2017).
Dengan dukungan PKS, total saat ini Sudirman Said telah mengantongi dukungan 29 kursi di DPRD Jateng. Jumlah itu melebihi ketentuan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), yakni 20 kursi di DPRD Jateng. Sriyanto menyebutkan ketiga partai pengusung Sudirman Said telah sepakat meninggalkan ego masing-masing. Mereka bersepakat mencari kader yang memiliki popularitas, elektabilitas, dan mampu menerjemahkan tagline Mbangun Jateng Mukti Bareng untuk menjadi pendamping Sudirman Said pada Pilgub 2018.
Sriyanto menyebutkan saat ini pihaknya tengah menanti respons dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk bergabung bersama Gerindra, PKS, dan PAN. Jika PKB bergabung, mereka pun siap memberikan kesempatan pada partai yang didirikan para kiai Nahdlatul Ulama (NU) itu untuk menentukan pendamping Sudirman Said. “Jika PKB gabung kita beri kesempatan kepada Gus Yusuf [Chudlori, Ketua DPW PKB Jateng] sebagai calon wakil gubernur atau nanti ada tokoh Nadliyyin lain, bisa kita bicarakan,” tutur anggota Komisi A DPRD Jateng itu.
Selain PKB, Sriyanto mengaku partai pengusung Sudirman Said saat ini juga tengah menjajaki koalisi dengan Partai Golkar dan Demokrat. Meskipun, ada wacana kedua partai itu berniat membentuk poros baru dalam Pilkada atau Pilgub Jateng 2018. “Memang kami saat ini sudah cukup [jumlah kursi], tapi tetap harus menggalang komunikasi. Politik kan selalu dinamis. Tapi, kalau tidak bergabung ya enggak masalah. Mungkin karena pertimbangan sebagai partai pendukung pemerintah atau alasan lain, kami tetap menghormati,” tutur pria yang pernah berprofesi sebagai wartawan itu.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya