Madiunpos.com, SURABAYA — Ratusan warga menggiring dua ekor sapi ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Selasa (11/8/2015). Kedua ekor sapi tersebut didaftarkan sebagai pasangan calon wali kota (cawali) dan calon wakil wali kota (cawawali) Surabaya, Jawa Timur (Jatim) pada Pilkada 2015.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Pendaftaran dua sapi untuk mengikuti Pilkada 2015 tentu tidak benar-benar terjadi. Kegiatan tersebut dilakukan ratusan warga yang tergabung dalam Forum Warga Peduli Pilkada Surabaya sebagai bentuk kekesalan karena minimnya pasangan yang mendaftar sebagai cawali dan cacawali pada Pilkada Surabaya.
Kordinator aksi, Aprizaldi, mengatakan aksi penggiringan sapi ke Kantor KPU Surabaya sebagai sindiran kepada partai politik (parpol) di Surabaya yang enggan mendaftarkan pasangan calon untuk bertanding dalam Pilkada 2015 melawan pasangan Tri Rismaharini-Wisnu Sakti Buana yang terlebih dahulu didaftarkan PDIP. ”Sapi saja berani mendaftar sebagai cawali dan cawawali Surabaya pada Pilkada 2015. Masak elite-elite parpol tidak berani?” tantang Aprizaldi di sela-sela aksi seperti diberitakan Okezone.com, Selasa (11/8/2015).
Aprizaldi menyampaikan massa aksi terdiri atas berbagai elemen masyarakat di Surabaya, seperti Komunitas Pengurus Kampung (KPK), Paguyuban Sepeda Onthel, Paguyuban Tukang Becak, dan lain-lain. Menurut dia, sikap KPU Surabaya yang berencana menunda Pilkada 2015 karena hanya ada pasangan calon tunggal juga tidak aspiratif. Aprizaldi menilai KPU Surabaya telah mengebiri hak-hak konstitutional warga.
Sementara itu, diberitakan Kantor Berita Antara, Selasa (11/8/2015), DPD Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surabaya membantah telah menurunkan rekomendasi untuk pasangan cawali dan cawawali Surabaya, Syamsul Arifin-Warsito untuk didaftarkan ke KPU Surabaya mengikuti Pilkada 2015, Selasa ini. Ketua DPD Nasdem Surabaya, Sudarsono, mengaku belum menerima rekomendasi dari DPP Nasdem.