PHRI Jatim mewaspadai dampak aktivitas vulkanis Gunung Agung yang meningkat.
Madiunpos.com, MALANG — Aktivitas vulkanis Gunung Agung di Bali yang terus meningkat menjadi perhatian pelaku wisata di wilayah sekitarnya. Sebab pemulihan kegiatan pariwasata di Pulau Dewata serta Pulau Lombok diperkirakan membutuhkan waktu lama jika Gunung Agung benar-benar meletus.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Wakil Ketua Badan Pengurus Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Timur Dwi Cahyono mengatakan negara-negara tetangga yang menjadi kompetitor Indonesia akan berusaha mengalihkan wisatawan yang berencana ke Bali, Lombok, dan Jatim.
“Mereka sudah menyiapkan paket-paket wisata yang mirip dengan Bali, Jatim, dan Lombok,” ujar dia di Malang, Kamis (28/9/2017).
Saat ini, kata Dwi Cahyono, negara-negara tetangga sudah mengiklankan objek wisata mereka dan mengaitkannya dengan objek wisata andalan Bali, seperti gunung-gunung. “Negara-negara tetangga saat ini gencar mengkampanyekan keindahan gunung di sana,” ujarnya.
Pihaknya khawatir wisatawan kepincut dan melirik program-program promo yang kompetitif dari pelaku industri wisata di negara tetangga. Jika hal itu terjadi, tak menutup kemungkinan wisatawan tidak lagi tertarik untuk datang ke Bali, Lombok, dan Jatim meski aktivitas Gunung Agung sudah normal.
Oleh sebab itu, ungkap dia, harus ada upaya serius dari pemerintah yang melibatkan pelaku industri untuk melakukan pemulihan agar wisatawan mancanegara tetap datang ke Bali, Lombok, maupun Jatim.
Dia menilai kegiatan-kegiatan seni-budaya dan lainnya untuk mendorong wisatawan datang ke Bali, Lombok, dan Jatim, perlu digalakkan. Begitu juga kegiatan promo dari pelaku industri pariwasata juga perlu dilakukan.
“Tapi ya itu tadi. Khawatirnya negara-negara kompetitor memanfaatkan momen meletusnya gunung berapi di Bali untuk mengembangkan sektor pariwisata,” ujarnya.
Sampai saat ini, kata dia, belum ada wisatawan yang membatalkan kunjungan ke Jatim, khususnya Malang, karena takut dengan aktivitas Gunung Agung. “Semuanya masih confirmed,” ujar Dwi yang juga Ketua Badan Pengurus Cabang PHRI Malang itu.