by Adhik Kurniawan - Espos.id Jateng - Kamis, 15 Agustus 2024 - 17:31 WIB
Esposin, SEMARANG – Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Jawa Tengah (Jateng) menemukan adanya kandungan bakteri E. Coli di sejumlah perajin tempe di 10 kabupaten/kota.
Adapun temuan tersebut merupakan hasil dari pengawasan keamanan pangan komoditas tempe di wilayahnya.
Kepala Dishanpan Jateng, Dyah Lukisari, temuan tersebut merupakan hasil monitoring pengawasan pangan sejak 2023 kemarin.
Kemudian dari 10 daerah yang diambil sampel mayoritas didapati adanya bakteri E. Coli pada kandungan tempe yang diproduksi oleh sejumlah perajin tempe.
“Jadi masing-masing kabupaten/kota itu kita ambil tiga titik perajin tempe, sehinggal total ada 30 sampel yang diuji laboratorium. Kemudian hasilnya 27 mengandung bakteri E. Coli,” beber Dyah kepada Esposin, Kamis (15/8/2024).
Temuan bakteri E. Coli pada perajin tempe itu, terang Dyah, bisa terjadi karena pengelolaan yang dilakukan kurang higienis, karena bakteri E. Coli juga berkaitan dengan pasokan air yang terkontaminasi.
Atas temuan tersebut, pihaknya langsung menggandeng Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat dan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Semarang untuk penanganan lanjutan baik dari segi edukasi maupun pengawasan kehigienisan makanan.
“Ada temuan karena banyak produksi tidak higienis, tapi sudah kita edukasi dan beri pesan untuk selalu menggunakan air bersih, jangan kotor,” ujarnya.
Sekadar untuk diketahui, Escherichia coli atau E. Coli adalah bakteri yang biasa hidup di usus manusia dan hewan, yang fungsinya sebenarnya untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan.
Namun, ada jenis E. Coli tertentu yang dapat menyebabkan infeksi sehingga menimbulkan gejala diare, sakit perut dan kram.
Jenis bakteri E. Coli yang berbahaya ini menghasilkan toksin Shiga (STEC). Ini adalah sejenis racun yang dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan yang parah.
Racun dari bakteri Escherichia Coli tersebut dapat menular ke manusia melalui konsumsi makanan yang terkontaminasi.
Seperti daging mentah atau setengah mata, susu mentah, tempe yang diproduksi tidak secara higienis dan sayuran mentah yang terkontaminasi.
Berikut 10 daerah yang diambil masing-masing 3 sampel perajin tempe di Jateng :
– Kota Semarang
– Kota Salatiga
– Pekalongan
– Tegal
– Kendal
– Grobogan
– Kudus
– Banyumas
– Kebumen
– Klaten