Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL---Pasca ditemukannya kambing yang mati mendadak di Dusun Wareng I, Desa Wareng, Kecamatan Wonosari, petugas Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) langsung melakukan pemeriksaan. Petugas melakukan penyemprotan desinfektan serta penyuntikan vitamin kepada hewan ternak lainya.
Kepala Puskeswan Wonosari, Dokter Hewan Riana Wati mengatakan dari pemeriksaan yang dilakukan penyebab matinya tiga ekor kambing secara mendadak bukan disebabkan oleh virus antraks.
Melainkan akibat anomali cuaca dan kesalahan management pemilik ternak. “Ada yang cacingan juga itu [kambingnya] karena bulunya berdiri semua,” ujarnya, Rabu, (25/1/2017).
Dia menjelaskan setelah dilakukan pemeriksaan, petugas menemukan kesalahan manajemen ternak, di antaranya luas kandang yang tidak sesuai dengan jumlah ternak yang ada. Kurangnya kebersihan kandang dan kurangnya cahaya di kandang tersebut membuat sejumlah ternak menjadi tidak sehat. Dan kambing tidak memiliki nafsu makan sehingga mati karena kurang gizi.
Kondisi tersebut diperparah dengan situasi kandang yang tidak steril akibat dijadikan satu dengan kandang ayam. Oleh karena itu petugas langsung melakukan penyeprotan disinfektan dan melakukan penyuntikan vitamin terhadap sejumlah kambing yang masih hidup, demi mencegah terjadinya kematian susulan terhadap hewan ternak lainya.
Partini pemilik kambing mengaku lega dengan adanya pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas Puskeswan, yang kemudian menyimpulkan tidak adanya virus antraks di kandangnya. sebelumnya dia sangat khawatir dengan gejala-gejala yang dialami kambingnya sebelum mati.