regional
Langganan

Petilasan Mbah Atas Angin & Kisah Misteri Gunung Slamet - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Yesaya Wisnu  - Espos.id Jateng  -  Minggu, 21 November 2021 - 10:24 WIB

ESPOS.ID - Makam Mbah Atas Angin (pojok kiri) dan pancuran pitu_telu yang menjadi sumber pemandian air panas di kaki Gunung Slamet (Instagram/@iinwidjaja)

Esposin, BANYUMAS — Petilasan Mbah Atas Angin di kaki Gunung Slamet menjadi misteri tersendiri. Tempat itu berada kurang lebih sejauh 15 km ke arah utara Kota Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah dan tepat berada di kaki Gunung Slamet. Mbah Atas Angin dipercaya sebagai penemu pertama kawasan pemandian air panas yang dikenal dengan nama pancuran telu.

Dilansir dari Okezone.com, Kamis (18/11/2021), petilasan Mbah Atas Angin ini berupa ceruk kecil mirip gua yang bagian dalamnya dilapisi keramik putih. Bau dupa dan wangi bunga sesaji mendominasi ruangan ini dan menghadirkan nuansa mistik. Tampaknya, petilasan ini masih sering digunakan oleh penduduk sekitar atau pengunjung untuk bersemedi atau “ngelap berkah”.

Advertisement

Mbah Atas Angin sebenarnya adalah nama lain dari Syekh Maulana Magribi, seorang penyebar Islam yang berasal dari Turki. Setelah melihat petunjuk berupa cahaya, beliau pun mengikutinya dan bersama pengikutnya, Haji Datuk, hingga sampai di tempat yang kini menjadi petilasannya. Saat itu, Mbah Atas Angin menderita gatal di kulit dan hanya bisa disembuhkan  di sebuah tempat yang memiliki tiga buah pancuran sumber air panas (pancuran telu) di Gunung Gora yang sekarang dikenal dengan gunung Slamet

Baca Juga: Misteri Harimau Jawa — Ritual Pendakian Gunung Slamet

Cerita dari Mbah Atas Angin inilah yang membuat sumber air panas di pancuran pitu dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit. Namun, secara saintifik, hal ini dikarenakan kandungan mineral yang terkandung dari air tersebut. Warna batu merah yang coklat kemerah-merahan menunjukan setidaknya air yang ada kaya akan unsur belerang.

Advertisement

Demi kesehatan, terdapat papan peringatan bagi pengunjung untuk tidak berendam di pancuran telu lebih dari 15 menit. Bila pengunjung selesai berendam air panas, bisa beralih mandi di bawah pancuran air dingin yang juga tidak jauh dari lokasi perendaman.

Baca Juga: Asale Batu Ratapan Angin: Wanita Selingkuh Dikutuk Jadi Batu

Tempat pemandian air panas yang ada juga terbagi dua bagian,  yaitu pemandian yang terletak di ruangan tertutup dan yang berada dekat dengan puntu gerbang yang terletak sekitar 500 meter dari pintu gerbang tempat petilasan Mbah Atas Angin berupa kolam pemandian dengan tiga buah pancuran panas sehingga dikenal dengan pancuran telu.

Advertisement
Advertisement
Chelin Indra Sushmita - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif