Madiunpos.com, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengusulkan lahan kosong milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) bisa dimanfaatkan untuk peternakan dan budi daya sapi. Pakde Karwo, sapaan akrabnya, optimistis ketika lahan milik TNI dimanfaatkan bisa memenuhi kebutuhan daging nasional.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Hal itu dikatakan Pakde Karwo di acara seminar ekonomi dengan tema Restorasi Kebijakan Ekonomi untuk Percepatan Kemandirian Bangsa di Surabaya, Kamis (28/1/2016).
"Coba lahan kosong milik TNI dimanfaatkan untuk peternakan dan budi daya sapi pasti bisa menampung ratusan hingga ribuan sapi. Otomatis kebutuhan daging nasional bisa terpenuhi. Semoga usulan ini bisa sampai ke Panglima TNI," kata Pakde Karwo yang dikutip Madiunpos.com dari laman regionalprov.go.id, Jumat (29/1).
Soekarwo menambahkan populasi sapi perah di Jawa Timur saat ini 238.000 ekor atau sekitar 49% dari total populasi sapi perah nasional yang mencapai 483.000 ekor. Dari 238.000 sapi perah yang dimiliki Jatim telah menguasai 53% produksi susu nasional.
Selain itu, Pakde Karwo menuturkan untuk produksi daging sapi di Jawa Timur setiap tahun mencapai 19.460 ton atau sekitar 22,12% dari total produksi nasional yang mencapai 539.965 ton. "Provinisi Jawa Timur setiap tahunnya mengalami surplus daging sapi. Tetapi, surplus tersebut belum mampu untuk memenuhi kebutuhan daging secara nasional," terang Pakde Karwo.
Pembicara dalam seminar ekonomi itu, Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Surya Paloh, mengatakan masyarakat harus siap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang saat ini sudah berlangsung. Menurut Surya Paloh, persaingan antarnegara di era MEA sangat berat.
"Jika kita tidak siap menghadapi MEA, kita hanya akan menjadi konsumen dan penonton saja," ujar Surya Paloh.