Peternakan Gunungkidul kini tengah mendapat teror dari hewan buas
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL -- Teror hewan liar terhadap ternak warga di Desa Giripurwo, Kecamatan Purwosari masih terus berlanjut. Dalam satu bulan terkahir setidaknya ada tiga serangan yang membuat lima kambing mati dan 14 ekor lainnya mengalami luka-luka.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Kasus serangan terakhir menimpa ternak milik empat warga Dusun Temon, Giripurwo, Purwosari pada Kamis (27/10/2016) malam. Dalam serangan itu, gerombolan hewan liar menyerang tujuh ekor kambing, di mana dua di antaranya mati karena kehabisan darah.
"Ketujuh kambing yang diserang itu milik Sayadi, Sukartomo, Sarijo dan Marjo," kata Kepala Dusun Temon Tukijan kepada wartawan, Sabtu (29/10/2016).
Menurut dia, teror terhadap hewan ternak yang dimiliki warga dilakukan oleh kelompok yang sama. Hal itu terlihat dari ciri fisik terhadap hewan yang diserang, di mana terdapat beberapa luka gigitan mulai di bagian leher, telinga hingga kaki.
"Kalau kami menduga itu dilakukan oleh anjing hutan. Dugaan ini menguat karena ada warga yang melihat gerombolan hewan buas tersebut," katanya lagi.
Menurut dia, serangan ini sudah sering terjadi. Namun kemunculannya baru terlihat pada pertengahan bulan ini dan teror terus berlanjut hingga sekarang. Untuk antisipasi, warga pun sudah sering melakukan pengawasan terhadap ternak-ternak yang dimiliki, upaya ini belum begitu efektif karena teror masih juga terjadi.
"Warga sudah sering bolak balik kandang untuk melihat keadaan ternak, tapi itu belum menjamin karena teror masih berlangsung. Kemungkinan serangan terjadi tengah malam atau jelang dini hari," katanya.