by Harian Jogja Hafit Yudi Suprobo - Espos.id Jogja - Kamis, 3 Juni 2021 - 17:00 WIB
Esposin, KULONPROGO -- Tanaman padi milik petani sekitar 25 hektare di Dusun Karangasem, Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon Pengasih, Kulonprogo mengalami gagal panen. Petani mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Ketua Kelompok Tani (KT) Sido Dadi, Dusun Karangasem, Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon Pengasih, Kulonprogo, Bingat Sudiyanto, 66, mengatakan penyebabnya kekurangan pasokan air.
Lahan pertanian kering akibat mengeringnya daerah irigasi (DI) Plelen. Irigasi itu sebagai penyuplai air bagi persawahan milik petani di Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon Pengasih, Kulonprogo.
"Saluran irigasi itu menjadi satu-satunya sumber air yang diandalkan petani di Dusun Karangasem. Selama ini kami cuma mengandalkan itu, tidak ada sumber lain lagi. Kalau mau buat sumur harus dalam sekali," kata Bingat, Rabu (2/6/2021).
"Saluran irigasi itu menjadi satu-satunya sumber air yang diandalkan petani di Dusun Karangasem. Selama ini kami cuma mengandalkan itu, tidak ada sumber lain lagi. Kalau mau buat sumur harus dalam sekali," kata Bingat, Rabu (2/6/2021).
Baca juga: Gunungkidul Mulai Alami Kekeringan, 3 Kecamatan Kesulitan Air
Kerugian yang ditaksir akibat petani di Kulonprogo gagal memanen tanaman padi di lahan seluas 25 hektare tersebut sekitar ratusan juta rupiah. Kerugian dihitung mulai dari awal pengolahan padi, proses penanaman, sampai dengan pemupukan.
Seribu siasat diambil oleh Bingat dan petani lainnya di Kulonprogo. Tanaman padi yang sudah dipastikan mati akhirnya dipangkas oleh petani sebagai pakan ternak. "Ya bagaimana lagi, tanaman padi yang mati akhirnya dipangkas buat pakan ternak," kata Bingat.
Baca juga: Kematian Akibat Covid-19 Pada Lansia di Kulonprogo Capai 60 Persen
"Kami prihatin dengan kondisi ini. Dampak kekeringan di masa tanam (MT) dua ini gagal panen, padahal masih fase awal musim kemarau. Sebagian sudah dipanen dini untuk pakan ternak," ungkap Jeni.
Jeni mengharapkan Dinas Pertanian Kabupaten Kulonprogo, Dinas Pekerjaan Umum dan Kawasan Permukiman maupun Dinas Lingkungan Hidup bekerja sama menyelamatkan petani. Agar persoalan kekeringan di wilayah kalurahan Sidomulyo tidak kembali terjadi di tahun berikutnya.
Baca juga: Banjarnegara Kini Punya Bandara Komersial, Resmi Beroperasi Hari Ini
"Kalau kita lihat di Kulonprogo, DI (Plelen) ini istimewa karena langsung kewenangannya ada di kabupaten, dan dengan luasan (pengairan) sekitar 198 hektare sangat jarang ada di Kulonprogo. Jadi, mohon pemerintah daerah supaya memberikan perhatian serius untuk hal ini," kata Jeni tentang nasib petani Kulonprogo.
Solusi jangka pendek bagi petani juga menjadi prioritas Jeni. Pemerintah kabupaten Kulonprogo melalui organisasi perangkat daerah (OPD) terkait diharapkan mampu mengambil langkah jitu. Agar petani tetap bisa bertahan di masa sulit ini.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan ) Kulonprogo, Aris Nugroho mengatakan dinasnya akan melakukan pemompaan air. Yakni dari daerah irigasi lain yang masih tersedia suplai air ke lahan milik petani di Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon Pengasih, Kulonprogo.