by Andi Sumarsono Jibi Solopos - Espos.id Regional - Jumat, 13 Juli 2012 - 10:41 WIB
KARANGANYAR--Sejumlah petani di Desa Ngepungsari, Kecamatan Jatipuro, Karanganyar dalam beberapa tahun terakhir mengaku kesulitan memanfaatkan air yang ada untuk pengolahan lahan pertanian.
Seorang petani di Ngepungsari, Sarimin mengatakan saat musim hujan tiba air hujan tumpah ruah mengalir persawahan dan di jalanan. "Namun saat musim kemarau petani kesulitan mencari sumber air," terangnya saat ditemui Esposin , Kamis (12/7/2012),
Petani lain yang enggan disebut namanya mengatakan tanah di Desa Ngepungsari miring ke selatan sehingga air mengalir ke arah Wonogiri. “Jika dibangun talut dan DAM air bisa dimanfaatkan petani disini,” ujarnya, .
Sementara Kepala Desa Ngepungsari, Suparno, saat ditemui Esposin di kantornya mengaku sangat memerlukan talut agar limpahan air yang ada tidak terbuang sia-sia. Dia menambahkan dengan pembangunan talud bisa dimanfaatkan petani setempat. “Selain untuk pertanian yang jelas untuk tata wajah desa yang lebih baik,” ujarnya.
Saat ini, kata dia, jika hujan tiba air membanjiri jalan dan seringkali membuat jalan rusak. Selain itu, air yang melimpah saat hujan hanya dimanfaatkan petani dari Wonogiri. “Karena mereka sudah punya talut dan DAM,” ujarnya.
Talut yang diperlukan, jelasnya sepanjang 400 meter di tepi jalan utama Karanganyar-Wonogiri. “Saya berharap kepada DPU Karanganyar dan Dinas Pertanian Karanganyar memperhatikan persoalan kami,” ucapnya.