Esposin, KEBUMEN — Gua yang berada di Pantai Karang Bolong, Kebumen, Jawa Tengah, menyimpan kisah misteri tentang sosok Nyi Blorong. Akibat mitos tersebut, gua di Karang Bolong, Kebumen itu kerap menjadi tempat ritual pesugihan.
Berdasarkan pantauan Esposin melalui kanal Youtube, Selasa (28/6/2022), mitos yang ada di Goa Karang Bolong ini terjadi pada masa Kerajaan Mataram Islam.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Saat itu, istri dari Sultan Mataram Islam jatuh sakit dan tidak ada satupun tabib yang bisa menyembuhkan penyakitnya. Hingga akhirnya sang sultan menyepi ke sebuah hutan untuk bertapa.
Dalam pertapaannya, sang Sultan mendapat bisikan gaib bahwa yang bisa menyembuhkan penyakit sang permaisuri adalah bunga karang yang ada di goa dekat Pantai Karang Bolong.
Kemudian sang sultan memerintahkan salah satu penasihat spiritualnya, yaitu Kyai Surti untuk mencari obat tersebut. Setibanya di Pantai Karang Bolong, Kebumen Kyai Surti bertapa di gua yang kini menjadi lokasi ritual pesugihan.
Baca juga: Pantai Pecaron, Wisata Paling Sepi di Kebumen
Kyai Surti yang memiliki jiwa pengabdian tinggi kepada sang Sultan, tanpa pikir panjang menerima tawaran Dewi Suryawati tersebut. Kemudian Dewi Suryawati memberikan sarang burung walet sebagai obat penawar sakit yang diderita sang permaisuri.
Singkat cerita, Kyai Surti kembali ke kerajaan untuk memberikan obat penawar tersebut dan lambat laun, kondisi kesehatan permaisuri berangsur membaik hingga akhirnya pulih.
Menepati janjinya, Kyai Surti kembali ke Pantai Karang Bolong untuk menikah dengan Dewi Suryawati. Mereka berdua kemudian tinggal di sana sebagai penjaga gua di Pantai Karang Bolong yang kerap menjadi lokasi ritual pesugihan.
Baca juga: Indahnya Pantai Karang Bolong Kebumen, Simpan Histori & Mitos
Ngunduh Sarang Burung Walet
Berawal dari mitos ini, ada ritual yang dilakukan masyarakat setempat secara turun-temurun saat akan berternak dan memanen sarang burung walet di gua tersebut. Ritual itu adalah acara unduh berupa pertunjukan wayang dan diakhiri dengan kenduri dan tayuban.Dalam acara pertunjukan wayang tersebut, sang dalang akan membacakan mantra yang ditujukan kepada Nyi Roro Kidul, Dewi Suryawati, Kyai Surti dan beberapa nama lainnya.
Dalam menjalankan ritual ini, tokoh yang dimainkan dalang tidak boleh ada yang meninggal karena akan mendatangkan musibah bagi para pemilik ternak dan pemetik sarang burung walet.
Meski demikian, tidak diketahui pasti apakah ritual di pantai Karang Bolong Kebumen itu berkaitan dengan pesugihan
Ritual ini telah secara turun temurun berlangsung dan menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan yang mengunjungi Pantai Karang Bolong.